Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ini Pengembangan Infrastruktur Pasar Modal yang Dilakukan OJK (II)

Warta Ekonomi -

6. Penyempurnaan ketentuan mengenai Penjaminan dan Kebijakan preemptive action dalam transaksi bursa untuk menghindari pemanfaatan dana jaminan dalam kegagalan transaksi bursa yang tidak wajar dan dampak sistemik pasar serta memberi kepastian hukum penanganannya.

7. Implementasi general clearing member. Program ini dimaksudkan agar tercipta efisiensi pasar karena anggota bursa dapat fokus pada bisnis inti, khususnya pemasaran sehingga akan menarik lebih banyak investor dan pada akhirnya akan meningkatkan likuiditas pasar.

8. Penerapan single investor identity pemodal di Biro Administrasi Efek dan reksa dana agar pemegang saham di BAE dan pemilik efek reksa dana mempunyai identitas sehingga menunjang proses pengembangan dan pengawasan pasar modal oleh regulator.

9. Pengembangan c-best next generation untuk mengantisipasi peningkatan jumlah investor yang berdampak pada peningkatan jumlah transaksi yang diproses PT Kustodian Sentral Efek Indonesia selaku lembaga penyimpanan dan penyelesaian.

10. Kajian kemungkinan penggunaan bank sentral dalam penyelesaian transaksi efek sehingga counterparty risk dalam penyelesaian dana atas transaksi efek dapat dikurangi.

11. Pengembangan penyelesaian pasar REPO menggunakan modul penyelesaian REPO yang sesuai dengan internasional best practice dan kebutuhan pelaku di Indonesia sehingga mendorong tumbuhnya pasar REPO.

12. Kajian penanganan aset nasabah yang tak terurus (unclaimed asset) di kustodian agar penanganan unclaimed asset dapat dilakukan dengan baik, aman, dan sesuai regulasi yang berlaku.

13. Integrasi dan standardisasi pembukaan rekening guna menunjang penerapan straight through processing.

14. Pengembangan sistem pengawasan mutasi efek antar-rekening agar terdeteksiĀ 
aktivitas kewajaran mutasi efek.

Dalam pengembangan infrastruktur tersebut, OJK mengajak SROs dan segenap pelaku pasar modal agar turut serta berperan meningkatkan jumlah investor dan emiten.

"OJK mengharapkan, dengan semangat kebersamaan, integritas, dan profesionalisme, kita bersama saling mendukung dan bahu-membahu ke depan untuk lebih meningkatkan perkembangan industri pasar modal Indonesia yang berdaya saing global, khususnya dalam masyarakat ekonomi ASEAN," papar Nurhaida.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: