Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Tower Bersama Catat Peningkatan Pendapatan

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) pada semester pertama 2014 ini berhasil untuk meningkatkan pendapatan sebesar 24,4% menjadi Rp 1,58 triliun dari periode sama tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp 1,27 triliun.

Meski begitu, perseroan mencatatkan penurunan laba bersih dari Rp 929,20 miliar di semester I-2013 lalu menjadi Rp 697 miliar pada semester-I 2014 ini. Laba kotor juga mengalami penurunan dari Rp 1,09 triliun menjadi Rp 1,33 miliar. Dengan laba sebelum pajak dari Rp 880,74 miliar menjadi Rp 746, 43 miliar.

Perseroan juga mencatatkan peningkatan EBITDA sebesar 24,8% menjadi Rp 1,29 triliun. Beban usaha terlihat naik dari Rp 120,10 miliar pada periode Januari hingga Juni 2013 menjadi Rp 137, 01 miliar di periode Januari hingga Juni 2014.

Total pinjaman (debt) perseroan, jika bagian pinjaman dalam mata uang US$ diukur dengan menggunakan kurs lindung nilainya, adalah sebesar Rp 13, 67 triliun dan total pinjaman senior (gross senior debt) sebesar Rp 9,81 triliun. Dengan saldo kas yang mencapai Rp 814 miliar maka total pinjaman bersih (nett debt) menjadi Rp 12,85 triliun dan total pinjaman senior bersih (nett senior debt) perseroan menjadi Rp 8,99 triliun.

Rasio pinjaman senior bersih (nett senior debt) terhadap EBITDA triwulan kedua yang disetahunkan adalah 3,42x, dan rasio pinjaman bersih (nett debt) terhadap EBITDA triwulan kedua yang disetahunkan adalah 4,89x. Ini berarti TBIG masih mempunyai ruang untuk pendanaan lebih lanjut berdasarkan rasio yang disyaratkan dalam perjanjian pinjaman perseroan serta obligasi beredenominasi dolar Amerika dan rupiah.

Sekedar informasi, TBIG memiliki 18.028 penyewaan dan 11.266 site telekomunikasi per 30 Juni 2014. Site telekomunikasi milik perseroan terdiri dari 10.159 menara telekomunikasi, 977 shelter-only, dan 130 jaringan DAS. Dengan angka total penyewaan pada menara telekomunikasi sebanyak 16.921 maka rasio kolokasi (tenancy ratio) perseroan menjadi 1,67.

"Kuartal kedua ini merupakan kuartal dengan pertumbuhan organik yang tinggi di mana kami menambah sebanyak 930 tenant yang termasuk di antaranya 782 site telekomunikasi build-to-suit. Kami berkomitmen untuk menyediakan layanan konsumen terbaik untuk pelanggan kami," ujar CEO TBIG Hardi Wijaya Liong dalam keterangan persnya di Jakarta, Rabu (20/8/2014).

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: