WE Online, Denpasar - Bali meraup devisa sebesar 3,12 juta dolar AS dari ekspor kerajinan berbahan baku rotan selama lima bulan periode Januari-Mei 2014 atau naik sebesar 618,80 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya yang tercatat 434.735,24 dolar.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Kamis (21/8/2014), mencatat realisasi ekspor jenis-jenis kerajinan dari bahan rotan dari segi volume meningkat 118,63 persen dari 40.412 unit selama lima bulan pertama 2013 menjadi 88.353 unit kurun waktu yang sama tahun 2014. Meskipun mengalami peningkatan signifikan, baik dari segi volume maupun perolehan devisa, andilnya masih relatif kecil hanya 1,45 persen dari total ekspor Bali yang mencapai 215,04 juta dolar AS.
Perajin dan seniman Bali mengolah rotan itu menjadi mata dagangan ekspor dengan sentuhan seni antara lain berbentuk kursi, lemari, perabot rumah tangga, tempat tidur, dan aneka jenis cendera mata yang unik dan menarik lainnya.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panasunan Siregar menjelaskan hasil kerajinan rotan yang menonjolkan unsur seni itu paling banyak diserap pasaran Jepang 22,98 persen menyusul Amerika Serikat 17,88 persen. Selain itu, hasil kerajinan rotan diserap pasaran Singapura 1,11 persen, Prancis 7,21 persen, Australia 5,79 persen, Italia 5,08 persen, Inggris 4,64 persen, Spanyol 5,74 persen, dan Jerman 3,79 persen.
Sisanya 25,79 persen diserap oleh berbagai negara lainnya di belahan dunia berkat komoditas tersebut mampu bersaing di pasaran ekspor. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Advertisement
