Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bumi Resources Lepas dari Ancaman Gagal Bayar Obligasi

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) menyatakan perseroan telah memperoleh izin dari para pemegang saham untuk memperpanjang jatuh tempo obligasi konversi hingga April 2018.

Presiden Direktur PT Bumi Resources Tbk Ari Hudaya mengatakan bahwa dalam rapat pemegang obligasi yang diselenggarakan pada tanggal 22 Agustus 2014 di Singapura pihaknya memenuhi persyaratan kuorum kehadiran dan pengambilan keputusan oleh pemegang obligasi berhasil melebihi kuorum dan hasil pemungutan suara (vote) nyaris secara bulat menyetujui usulan perpanjangan.

"Maka segala kemungkinan gagal bayar (event of default) telah dihilangkan sebagai bagian dari perjanjian tersebut," katanya dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Jumat (22/8/2014).

Ari mengungkapkan obligasi konversi tanpa jaminan senilai US$ 375 juta dolar tersebut yang jatuh tempo pada bulan Agustus 2014 selanjutnya akan digantikan dengan obligasi konversi dan ditempatkan sederajat dengan utang antarkreditor lainnya.

Menurut Dileep, persyaratan utama dari obligasi konversi yang diperpanjang hingga April 2018 adalah jumlah pokok utang senilai US$ 374,9 juta dolar dengan tanggal jatuh tempo pada 7 April 2018. Untuk ketentuan pembayaran bunga sebesar 6% per tahun terhitung mulai tangal 25 Agustus 2014 dan periode konversi dimulai dari tanggal 7 September 2015 hingga 23 Maret 2018 dengan harga konversi Rp 250. Paket jaminan berdasarkan perjanjian antar-kreditor menggunakan jaminan perseroan menjamin segala kewajiban enercoal.

"Restrukturisasi obligasi konversi ini mencerminkan langkah kami berikutnya sebagaimana telah disampaikan sebelumnya dalam rangka mengoptimasi utang, menurunkan beban bunga, dan memperbaiki likuiditas di tengah harga batu bara yang menurun, dan kondisi usaha di sektor batu bara yang menantang," terangnya.

Perseroan juga berharap dapat menutup sisa utang dengan melakukan transaksi konversi utang menjadi saham (equity swap) dan menerbitkan saham baru dengan HMETD dalam waktu dekat dalam rangka memperkuat fundamental dan struktur modal perseroan.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: