Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pengamat: Jokowi-JK Harus Revisi Asumsi Makro Ekonomi

Warta Ekonomi -

WE Online, Kupang - Pengamat Ekonomi Universitas Katolik Widya Mandira (Unwira) Kupang Thomas Ola Langoday berpendapat pemerintahan baru Jokowi-JK harus mampu merevisi asumsi makroekonomi yang dibuat pemerintah dan DPR sebelumnya.

"Kita harapkan pemerintahan yang baru harus mampu merevisi asumsi makroekonomi yang dibuat pemerintah dan DPR saat ini. Pertumbuhan ekonomi bisa ditingkatkan menjadi tujuh persen dengan tetap menekan inflasi pada tingkatan lima persen," kata Thomas Ola Langoday di Kupang, Rabu (27/8/2014).

Asumsi dasar makro dalam RAPBN 2015, antara lain pertumbuhan ekonomi 5,5-6 persen, inflasi 3,5-5,0 persen, dan nilai tukar Rp 11.500-Rp 12.100 per dolar AS, serta lifting gas bumi sebesar 1.200 ribu-1.260 ribu barel per hari. Menurut dia, jika pemerintahan baru hasil Pemilu Presiden 9 Juli 2014 bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi menjadi tujuh persen maka produk riil barang dan jasa yang dapat dinikmati rakyat dalam perekonomian bisa mencapai dua persen.

Tingkat capaian pertumbuhan makro ekonomi ini, kata dia, diharapkan mampu membuka kesempatan kerja, menurunkan angka pengangguran, meningkatkan pendapatan rakyat, dan secara otomatis berdampak pada peningkatan kesejahteraan hidup rakyat.

Dia mengatakan bahwa untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tujuh persen dibutuhkan perubahan pola pikir pada seluruh pemangku kepentingan, termasuk rakyat banyak. Perubahan pola pikir diharapkan dapat mengubah kebiasaan masyarakat dari konsumtif menjadi produktif, mengubah mental rakyat dari malas menjadi kerja keras, dan mengubah dari koruptif menjadi jujur.

"Dengan demikian, kita bisa dapatkan pemerintahan yang bermoral, pemerintahan yang berkarakter, pemerintahan yang berintegritas," katanya.

Jika semua ini terpenuhi, tidak mustahil pertumbuhan ekonomi kita bisa mencapai dua digit. Angka inflasi dan pengangguran serta kemiskinan berada pada angka alamiah sekitar tiga persen.

"Hanya dengan itu, Indonesia akan menjadi negara yang kaya sumber daya alam sekaligus menjadi negara yang rakyatnya sejahtera dan disegani bangsa lain di dunia," tambah Thomas Ola Langoday. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: