KAI Terus Sosialisasikan Penjualan Tiket 'Online'

WE Online, Medan - Manajemen PT Kereta Api Indonesia Divre I Sumut-Aceh masih terus memberi edukasi dan sosialisasi pembelian tiket secara online karena sekitar 30-40 persen calon penumpang masih melakukan pembelian secara tradisional.

"Masih ada sekitar 30-40 persen yang go show atau membeli tiket di stasiun. Jadi, manajemen merasa masih harus melanjutkan edukasi dan sosialisasi lagi ke masyarakat soal pembelian tiket online itu," kata Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divre Sumut-Aceh Jaka Jakarsih di Medan, Rabu (27/8/2014).

Sembari masih terus melanjutkan sosialisasi, edukasi, dan termasuk perluasan jaringan eksternal untuk penjualan tiket online termasuk melalui ATM dan waralaba, pihak manajemen KAI masih menjual tiket di stasiun. Dia mengakui seyogianya penjualan tiket online itu sudah dilakukan 100 persen mulai tanggal 15 Agustus untuk semakin mempermudah calon penumpang mendapatkan tiket kereta api tersebut di mana saja dan kapan saja yang bisa disesuaikan dengan lokasi dan rencana keberangkatan.

"Mudah-mudahan tiket online itu bisa segera digunakan di Sumut. Apalagi, hanya tinggal sekitar 30-40 persen lagi yang masih menggunakan cara tradisional dengan membeli tiket di stasiun," katanya.

Sementara itu, Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Sumut Abubakar Siddik mengakui pelayanan manajemen kereta api sudah semakin baik. YLKI juga mendukung sistem online itu karena memang lebih memberikan kemudahan seperti tidak harus antre serta lebih aman karena calon penumpang tidak membeli dengan uang tunai atau kontan.

Tetapi sebaiknya, kata dia, sebagai BUMN maka KAI harus tetap menerapkan penjualan tiket secara tradisional untuk menjadi pilihan calon penumpang, khususnya bagi orang tua atau yang belum melek dengan teknologi. Sebagai BUMN, ujar Abubakar, layanan lebih kepada masyarakat harus menjadi hal yang perlu dipertahankan. (Ant)