Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

APBN Masih Miskin Stimulus

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Institute for Development of Economic and Finance (Indef) menilai bahwa meski belanja anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) terus meningkat lebih dari dua kali lipat dalam enam tahun terakhir, tapi peningkatan tersebut terbilang miskin stimulus. Pemerintah perlu menyadari hal tersebut dan harus segera memperkaya stimulus.

Ekonom Indef Enny Sri Hartati memandang miskinnya stimulus dalam struktur APBN di Indonesia terlihat dari kontribusi pengeluaran pemerintah yang kecil dan cenderung stagnan selama 2008 hingga 2014. Bahkan, besarnya subsidi membuat stimulus sedikit terhambat.

"Salah satu indikatornya adalah pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan sustainable. Pemerintah perlu memperbaiki stimulus fiskal tersebut," ungkap Enny dalam sebuah diskusi Indef bertajuk RAPBN 2015: Pertaruhan Kredibilitas Presiden dan DPR Baru yang diselenggarakan di Kantor Pusat Indef, Jakarta, Rabu (27/8/2014).

Enny berpendapat instrumen yang bisa digunakan oleh pemerintah dan DPR dalam mengelola perekonomian yang baik ialah kebijakan fiskal yang tercermin dalam pengelolaan APBN untuk intervensi perekonomian. Pengoptimalan hal ini bisa berdampak terhadap kualitas pertumbuhan ekonomi.

Sayangnya, jelas Enny, kebijakan fiskal selama pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono belum mampu untuk mewujudkan pertumbuhan yang berkualitas. Bahkan, pertumbuhan ekonomi cenderung turun dan ketimpangan pendapatan meningkat.

"Padahal, nilai APBN terus meningkat hampir dua kali lipat dalam lima tahun terahkir. Untuk itu, pertumbuhan ekonomi harus ditumbuhkan dari segala sektor," tandas Enny.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: https://wartaekonomi.co.id/author/angga
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: