Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI: Ruang Fiskal, Inflasi, dan Utang Luar Negeri Tantangan Utama Pemerintahan Baru

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengatakan ada beberapa tantangan ekonomi, baik dari dalam dan luar yang akan dihadapi Indonesia terutama oleh pemerintahan baru mendatang.

"Mari kita terus waspada dengan beberapa tantangan yang ada di depan mata kita dan kita berupaya untuk mengelola kegiatan usaha dengan baik dan terus berkontribusi terhadap perkonomian," kata Agus dalam pembukaan Indonesia Banking Expo (IBEX) 2014 di Jakarta Convention Centre (JCC), Jakarta, Kamis (28/8/2014).

Lebih lanjut, Agus menyebutkan ada tiga tantangan utama yang perlu mendapatkan perhatian di antaranya pertama soal kesehatan fiskal. Menurutnya, ada kecenderungan penerimaan negara turun yang disebabkan harga-harga komoditas yang masih turun dalam tiga tahun terakhir. Selain itu, masih besarnya beban subsidi untuk energi yang membuat kondisi defisit bisa menjadi lebih besar.

Kedua perlunya mewaspdai adanya kecenderungan inflasi yang meskipun sudah normal, tetapi bila ada penyesuaian harga energi tentu akan membuat tekanan terhadap inflasi akan kembali tinggi.

"Kita harus mewaspadai kecenderungan defisit neraca transaksi berjalan yang walaupun sudah membaik, namun kelihatannya masih cukup tinggi dan utamanya beban defisit migas cukup besar," jelasnya.

Tantangan ketiga perlunya mewaspadai besarnya utang luar negeri di sektor swasta yang cenderung terus meningkat.

"Ini menjadi tekanan khusus karena ekspor kita saat ini sedang dalam tekanan," tambahnya.

Sementara tantangan yang berasal dari luar, Agus mengungkapkan normalisasi kebijakan The Fed apabila tappering off sudah berhasil selesai dilakukan di Oktober 2014 maka policy rate di Amerika ada kencerungan meningkat.

"Apabila itu meningkat akan membawa tekanan secara khusus kepada Indonesia," tegasnya.

Selain itu, pemerintah mendatang perlu juga memperhatikan perkembangan ekonomi Tiongkok yang pertumbuhan ekonominya selama 20 tahun terakhir senantiasa ada di atas 20%. Namun, saat ini menuju lima tahun ke depan rata-rata 7,4-7,5%.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: