Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ekonom: Pertumbuhan Kelas Menengah Dorong Kredit Konsumen

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Pertumbuhan kelas menengah yang cepat selama lima tahun ke depan serta peningkatan pinjaman rumah tangga hingga 13 kali lipat antara 2001-2013 di Indonesia akan meningkatkan keuntungan perbankan retail.

"Akibat meningkatnya kredit macet pinjaman usaha selama krisis Asia 1997, perbankan kemudian menggenjot kredit konsumen," kata Penasehat Ekonomi Institute of Chartered Accountants in England and Wales (ICAEW) Charles Davis melalui rilis diterima di Jakarta, Kamis (28/8/2014).

Mengingat hal itu, Davis menyarankan para ekonom Asia Tenggara waspada atas standar pinjaman dengan mengambil pelajaran dari krisis keuangan di Amerika Serikat dan Eropa pada akhir 2000-an. Ia mengatakan perbankan Asia Tenggara saat ini merupakan salah satu yang paling menguntungkan di dunia dan wilayah itu kebanjiran modal.

Hal tersebut juga merupakan kontribusi dari kemampuan mereka dalam memberikan pinjaman dalam negeri dikombinasikan dengan pertumbuhan yang pesat dari kalangan kelas menengah.

"Diharapkan kelas menengah dapat terus bertumbuh antara 16 persen dan 28 persen selama lima tahun ke depan," tuturnya.

Laporan Economic Insight yang dirilis ICAEW menyebutkan penetrasi perbankan di Indonesia masih rendah. Rendahnya penetrasi perbankan berarti masih ada ruang yang dapat dieksplorasi untuk meningkatkan pertumbuhan, meskipun ada wacana untuk membatasi investasi saham dari perbankan asing.

Laporan tersebut menyatakan tingkat suku bunga yang rendah dan kelonggaran secara kuantitatif yang diatur oleh Bank Sentral di negara-negara Barat telah mendorong aliran modal ke negara-negara di Asia Tenggara untuk keuntungan yang lebih tinggi. Kebijakan tersebut memungkinkan perbankan di Asia Tenggara melakukan pinjaman dari pasar uang dunia dengan tingkat bunga yang sangat rendah.

Akibatnya, pinjaman konsumen di wilayah Asia Tenggara meningkat drastis dan berada pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kesuksesan perbankan ini tidak terlepas dari peralihan fokus bisnis dari pinjaman bisnis ke pinjaman konsumen. (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: