Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kelangkaan BBM Ganggu Perekonomian di Jember

Warta Ekonomi -

WE Online, Jember - Kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) mengganggu roda perekonomian masyarakat di berbagai sektor di Kabupaten Jember, Jawa Timur, karena sebagian warga tidak bisa bekerja dan mendapatkan penghasilan.

"Saya terpaksa libur tidak menjual sayur selama beberapa hari karena sulit mendapatkan bensin di sejumlah SPBU, sehingga saya memilih tidak bekerja dulu," kata seorang pedagang sayur keliling, Agus Riyanto, Sabtu.

Dengan demikian, pedagang sayur yang sudah berjualan selama tiga tahun itu terpaksa meminjam uang kepada saudaranya untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga selama tidak bekerja.

"Hari ini saya mendapat informasi antrean sudah berkurang di sejumlah SPBU dan kemungkinan besok Minggu (31/8) saya kembali bekerja," katanya.

Kebijakan PT Pertamina (Persero) untuk melakukan normalisasi pasokan bahan bakar minyak bersubsidi sejak Rabu (27/8) ternyata tidak memengaruhi antrean premium dan solar, bahkan warga harus rela antre panjang untuk mendapatkan pertamax di sejumlah SPBU di Jember.

"Beberapa teman yang juga berjualan sayur keliling juga memilih tidak bekerja selama sehari hingga tiga hari karena sepeda motor yang biasa digunakan tidak ada bahan bakarnya, bahkan penjual bensin eceran sulit ditemukan," tuturnya.

Hal senada juga disampaikan oleh pedagang bensin eceran, Nurhadi yang mengaku tidak membuka kios bensinnya di Kecamatan Sumbersari karena sejumlah SPBU tidak melayani pembelian BBM dengan jerigen.

"Kalau pun ada SPBU yang melayani jerigen, antreannya cukup panjang dan biasanya berada di kawasan pinggiran, sehingga saya libur selama tiga hari tidak menjual bensin eceran," katanya.

Menurut dia, kelangkaan BBM tersebut memengaruhi pendapatan sejumlah warga yang berprofesi pedagang dan menggunakan kendaraan roda dua untuk bekerja, sehingga menyengsarakan rakyat khususnya kalangan menengah ke bawah.

Sebelumnya, Assistant Manager External Relation Marketing Operation Region V PT Pertamina Heppy Wulansari dalam surat elektroniknya mengatakan Pertamina melakukan normalisasi pasokan BBM bersubsidi untuk memulihkan situasi.

"Pertamina sudah menginstruksikan SPBU di Region V untuk menambah 'delivery order' penambahan jam operasi di seluruh terminal BBM dan terhitung mulai Rabu (27/8) dilakukan normalisasi untuk penyaluran BBM bersubsidi ke SPBU," tuturnya.

Dengan normalisasi itu, pasokan premium dan solar dikembalikan ke volume awal yakni Jatim sebanyak 11.300 kiloliter premium per hari, sedangkan solar sebanyak 5.800 kiloliter per hari.

"Diharapkan dalam 1-2 hari ke depan situasi di SPBU bisa kembali normal dan tidak terjadi lagi antrean panjang. Masyarakat diimbau tidak panik, agar proses normalisasi berjalan efektif," katanya.

Pantauan di lapangan, masih terjadi antrean kendaraan di sejumlah SPBU di Kabupaten Jember, namun antrean tersebut tidak terlalu panjang. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: