Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Inovasi Menjadi Kunci Daya Saing Asuransi Astra (Bagian I)

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta- Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa, Asuransi Astra sangat memperhatikan segi inovasi untuk mengdongkrak maupun mempertahankan posisinya. Apa saja inovasinya?

Kondisi makro ekonomi Indonesia masih memungkinkan  memberikan ruang industri asuransi di Indonesia untuk tumbuh positif. Tercatat aset asuransi terus menggemuk hingga akhir tahun lalu sekaligus premi yang dibukukan juga semakin menebal. Tahun 2013, tercatat aset perusahaan asuransi konvensional mencapai Rp616,03 triliun dan total premi bruto mencapai Rp50,26 triliun.

Pertumbuhan tersebut turut dirasakan oleh Asuransi Astra Buana (Asuransi Astra) sebagai asuransi umum. Tahun 2013,  tercatat premi Asuransi Astra naik sebesar 23% dibanding tahun 2012. Pertumbuhan tersebut tampak berada di atas rata-rata industri. Tahun ini tentunya akan lebih menantang bagi perusahaan asuransi ini. Pasalnya, kondisi makro ekonomi nasional cukup menantang bakalan mempengaruhi kondisi industri asuransi umum di Indonesia.

Direktur Utama Asuransi Astra, Santosa mengatakan premi Asuransi Astra masih memungkinkan untuk tumbuh sekitar 10% di tahun 2014 ini. Namun, berkali-kali ia mengatakan bahwa kondisi makro ekonomi menentukan mulus atau tidaknya mencapai target perusahaan di tahun ini.

Ia menargetkan capaian perusahaan lebih tinggi di tahun ini. Ada beberapa alasan yang melatarbelakangi target tersebut. Ia berasumsi kontribusi dari asuransi kendaraan tidak terlalu tinggi. Tapi harapannya akan lahir sokongan yang besar dari kelompok asuransi kesehatan dan komersial. “Yang komersial kita harapkan akan naik. Kemudian yang kesehatan juga akan mengalami kenaikan. Jadi kita melihat masih ada ruang untuk tumbuh meski pertumbuhan ekonominya tidak sebaik dulu,” kata Santosa. Santosa mengaku telah menyiapkan strategi agar bisnis asuransi yang dipimpinnya mampu tumbuh secara berkelanjutan.

“Secara umum, strategi bisnis Asuransi Astra akan berpusat pada inovasi-inovasi layanan, tentu secara spesifiknya akan disesuaikan dengan segmen bisnisnya, apakah di ritel, kesehatan, maupun komersial,” kata Dirut Asuransi Astra akhir Juni lalu.

 

Inovasi diyakini akan memperkokoh posisi perusahaannya di jajaran perusahaan asuransi umum. Tahun ini Asuransi Astra telah meluncurkan 3 macam inovasi layanan baru. Pertama, Garda Center. Layanan ini berupa pusat layanan Garda Oto di pusat perbelanjaan atau mal yang juga beroperasi di akhir pekan sesuai jam operasional pusat perbelanjaan atau mal terkait. Garda Center ini merupakan strategi untuk mendekatkan diri dengan para pelanggan. Kedua, Garda Siaga. Layanan ini berupa pengembangan layanan bantuan darurat di jalan (Emergency Roadside Assistance) menggunakan teknologi hidrolik terbaru dan penambahan jenis layanan bantuan medis darurat (Emergency Medical Assistance) dari 22 titik evakuasi di wilayah Jabodetabek. Ketiga, Garda Mobile HRakses. Ini adalah aplikasi mobile yang dapat digunakan pada platform tablet PC untuk pengelolaan fasilitas kesehatan karyawan di perusahaan pelanggan Garda Medika.

Asuransi Astra juga memilih strategi memfokuskan sasaran pasar mereka. Untuk menggarap asuransi kendaraan roda empat diperdalam dengan peningkatan inovasi layanan. Termasuk diantaranya yang baru-baru ini diluncurkan program mudik lebaran. Dimana program corporate social responsibility (CSR) tersebut sekaligus sebagai experience marketing untuk asuransi kendaraan roda empat. Di pasar komersial, perusahaan ini akan memfokuskan kepada industri-industri yang bertumbuh. Seperti industri konsumer. Selain itu, perusahaan asuransi ini juga merangsek sektor-sektor yang belum dirambah. Termasuk diantaranya bermain di cargo marine.

Kemudian, tak dilupakan pula memperdalam asuransi kesehatan. Asuransi Astra memperdalam pasar asuransi kesehatan kelas middle up. Perusahaan tersebut tidak akan bermain asuransi di level bawah, karena keleompok tersebut telah dipenuhi oleh BPJS. Oleh karena itu, langkah yang akan ditempuh adalah menyasar perusahaan-perusahaan jasa. Perusahaan yang akan mencatatkan pertumbuhan bisnis di atas rata-rata akan menjadi prioritas sasarannya. Momentum bonus demografi kelas menengah juga menjadi pertimbangan Asuransi Astra untuk memperdalam pasar asuransi kesehatan. Kelas menengah ini memiliki kemampuan belanja yang lebih besar dan kesadaran yang lebih tinggi untuk memperoleh layanan kesehatan yang lebih bagus.

“Sampai akhir tahun ini kita akan tetap fokus ke tiga-tiganya (otomotif, komersial dan kesehatan). Makanya harus ada inovasi untuk menjaga leadership kita di kendaraan. Di komersial juga waktunya dikembangkan karena sebentar lagi ada MEA. Kalau kita tidak agresif disana, serangan akan masuk,” kata Dirut Asuransi Astra. (BERSAMBUNG)

 

Sumber: Warta Ekonomi Nomor 13 Tahun 2014

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Arif Hatta
Editor: Arif Hatta

Advertisement

Bagikan Artikel: