Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Analis: IHSG Diharapkan Dapat Bertahan di Zona Hijau

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Pasca pelemahan hingga 47 poin lebih di akhir pekan lalu, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di awal minggu ini kembali berada di zona hijau. Menghijaunya laju bursa saham AS yang berimbas positif pada laju bursa saham Asia setelah merespons positif kenaikan Chicago PMI dan Michigan Consumer Sentiment Index.

Analis Asosiasi Efek Indonesia (AAEI) Reza Priyambada mengatakan bahwa meski dari rilis pertumbuhan personal income dan personal spending terlihat melambat, namun tidak terlalu mendapat respons negatif.

"Perkiraan semula akan negatifnya rilis data-data BPS di awal pekan ini yang merupakan awal bulan September juga terlihat sirna setelah rilis data-data BPS mampu lebih baik dari estimasi kami sebelumnya. Kembali positifnya nilai tukar rupiah dan asing yang kembali catatkan nett buy turut menambah IHSG sumringah," katanya di Jakarta, Selasa (2/9/2014).

Sepanjang perdagangan kemarin IHSG menyentuh level 5.179,86 (level tertingginya) di jelang akhir sesi dua dan menyentuh level 5.157,34 (level terendahnya) di awal sesi satu dan berakhir di level 5.177,62. Volume perdagangan dan nilai total transaksi turun. Investor asing mencatatkan nett buy dengan penurunan nilai transaksi beli dan kenaikan transaksi jual. Investor domestik mencatatkan nett sell.

Pada perdagangan hari ini IHSG diperkirakan akan berada pada rentang support 5.150-5.167 dan resisten 5.181-5.192. Bullish harami bertahan di middle bollinger band (MBB). MACD kembali mencoba untuk berbalik naik dengan histogram negatif yang memendek. RSI, Stochastic, dan William's %R kembali mencoba untuk bergerak naik. Laju IHSG sempat berada di target resisten (5.150-5.166) dan juga mampu melampauinya.

"Dengan sentimen positif dari dalam negeri dapat mengurangi kekhawatiran akan pelemahan lanjutan. Laju IHSG diharapkan dapat kembali mencoba bertahan di zona hijaunya, meski tetap mewaspadai imbas dari pergerakan laju bursa saham global di mana rilis data-datanya kurang baik," tukasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: