Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Aviliani Harapkan Pemerintahan Jokowi-JK Galakkan Padat Karya

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Pengamat ekonomi dari Institute for Developemnt of Economics and Finance (Indef) Aviliani mengharapkan pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla menggalakkan program padat karya.

"Padat karya dapat menjadi upaya pemerintah untuk meningkatkan daya beli masyarakat. Pemerintah diharapkan dapat mendorong banyaknya tenaga kerja padat karya agar ada jaminan untuk pemasukan pekerja informal," kata Aviliani di Jakarta, Senin (1/9/2014).

Menurut dia, tenaga padat karya dapat memberikan ketahanan ekonomi bagi masyarakat menengah ke bawah. Padat karya ini juga diyakini dapat memangkas kesenjangan sosial di tengah masyarakat.

"Yang penting kesinambungan bekerja mereka terjaga. Padat karya perlu ditempuh. Salah satu contoh yang patut ditiru adalah program padat karya Wali Kota Bandung Ridwan Kamil. Dengan adanya rencana penaikan harga BBM bersubsidi, pemerintah harus fokus untuk mendorong terciptanya tenaga kerja padat karya. Dengan kata lain, bukan memfokuskan diri untuk mendorong usaha padat modal," paparnya.

Aviliani mengatakan gerakan padat karya akan membantu penduduk Indonesia, terutama yang hanya menempuh pendidikan tingkat dasar.

"Rata-rata pekerja itu tidak punya kemampuan banyak karena hanya berpendidikan sekolah dasar. Setidaknya ada 60 juta orang merupakan buruh yang tidak memiliki skill. Mereka perlu ditingkatkan kemampuannya agar tetap bisa padat karya," katanya.

Padat karya sendiri merupakan kegiatan pembangunan yang lebih banyak menggunakan tenaga manusia jika dibandingkan dengan tenaga mesin. Pendek kata, upaya ini adalah pendayagunaan tenaga manusia dalam jumlah besar. Tujuan utama dari program padat karya adalah untuk membuka lapangan kerja bagi keluarga-keluarga miskin atau kurang mampu yang mengalami kehilangan penghasilan atau pekerjaan tetap.

Pengembangan industri padat karya dinilai tepat karena pada saat ini Indonesia memiliki banyak sumber daya manusia yang tidak berketerampilan sehingga dapat mengurangi angka pengangguran.

"Padat karya ini sangat populer di era pemerintahan Presiden Soeharto. Nilai-nilai baiknya perlu ditiru oleh pemerintah di masa sekarang dan mendatang," katanya. (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: