Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BRI Siap Ambil Alih KUR Jadi Produk Sendiri

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menyatakan kesiapannya mengambil alih kredit usaha rakyat (KUR) menjadi produk bank pelat merah itu sendiri apabila pemerintahan baru nantinya tidak melanjutkan KUR tersebut.

"Ini kan produk (KUR) diawali pemerintahan Pak SBY. Artinya, itu program. Tapi, kan setelah berjalan 5-6 tahun kita lihat bahwa produk ini oke atau tidak di lapangan. Kalau beliau (presiden baru), tidak berkenan (melanjutkan) ya kami mohon izin untuk mengambilnya jadi produk BRI," kata Direktur UMKM BRI Djarot Kusumayakti di Jakarta, Kamis (4/9/2014).

Djarot menuturkan dua alasan utama pihaknya ingin mengambilalih produk KUR, yakni pasar untuk KUR itu sendiri sudah mulai jalan dan BRI juga sudah terlanjur berinvestasi untuk KUR tersebut.

"Investasi itu kan jangka panjang yang tidak bisa serta-merta dihentikan," ujar Djarot.

Berdasarkan data di situs resmi Komite KUR dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian per Juni 2014, BRI menduduki peringkat utama dengan total plafond KUR yang disalurkan BRI mencapai Rp 102,57 triliun. Selain sektor ritel BRI juga menyalurkan KUR di sektor mikro yang masing-masing plafond sebesar Rp 19,2 triliun dan Rp 83,37 triliun. Sedangkan, jumlah debitur KUR BRI sebanyak 109.867 UMK dan 10.337.317 UMK dengan rata-rata kredit masing-masing Rp 174,8 juta per debitur dan Rp 8,1 juta per debitur.

Menurut Djarot, pihaknya merasa nyaman dengan program KUR karena perseroan memang beroperasi di sektor UMKM yang sejalan dengan KUR.

"Sebetulnya pengalamannya masing-masing ya. Ada yang waktu pakai "baju" KUR ada yang nyaman, ada yang tidak. Kami tidak tahu beliau-beliau (bank-bank penyalur KUR yang lain). Yang saya tahu BRI alhamdulillah hari ini nyaman. Kalau itu mau dibuang, saya akan minta itu," ujar Djarot.

KUR Mikro BRI pada semester I 2014 mencapai Rp 23,6 triliun atau tumbuh 27 persen (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 18,5 triliun. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: