Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wamendag: Revitalisasi Pasar Rakyat Genjot 70% Omzet Pedagang

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) RI Bayu Krisnamurthi menyatakan hasil evaluasi revitalisasi pasar rakyat menunjukkan peningkatan yang menggembirakan. Dari 32 pasar yang telah direvitalisasi, diperoleh gambaran telah terjadi peningkatan omzet hingga 70%.

"Hasil evaluasi kinerja 32 pasar percontohan yang direvitalisasi diketahui adanya kenaikan omzet yang cukup signifikan, yaitu rata-rata 70% per tahun. Kenaikan omzet transaksi tersebut menunjukkan bahwa program revitalisasi sangat bermanfaat meningkatkan pendapatan para pedagang di pasar rakyat yang mayoritas adalah pedagang mikro, kecil, dan menengah," kata Wamendag dalam rilis resmi yang diterima redaksi Warta Ekonomi di Jakarta, Jumat (5/9/2014).

Wamendag mengatakan pasar ini dibangun dari Dana Alokasi Khusus dan Tugas Pembantuan Kementerian Perdagangan sebesar Rp 5 miliar. Pasar Beriman merupakan pasar percontohan pertama di Sulawesi Utara yang diresmikan dan direvitalisasi atas kerja sama antara Kemendag dan Kota Tomohon. Berdirinya Pasar Percontohan Beriman, Pasar Bersehati, dan Pusat Distribusi Regional (PDR) diharapkan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Provinsi Sulawesi Utara dengan harga yang relatif lebih terjangkau.

"Saya berharap stabilitas harga barang kebutuhan pokok masyarakat dapat terjaga serta perputaran ekonomi masyarakat Kota Tomohon dapat lebih berkembang," jelas Wamendag.

Bayu menegaskan Kemendag berkomitmen untuk mempertahankan eksistensi dan daya saing peran pasar rakyat melalui program revitalisasi.

"Kami akan terus konsisten melaksanakan revitalisasi pasar rakyat guna mengubah citranya dari kesan kotor, semrawut, bau, dan gersang menjadi pasar yang bersih, tertib, nyaman, sejuk, serta lebih berdaya saing, selaras dengan tumbuh kembangnya toko modern. Pertumbuhan ekonomi di daerah akan memperkuat sektor perdagangan dan meningkatkan daya saing pasar domestik. Hal ini sangat penting dalam menghadapi tantangan dan kompetisi global yang semakin ketat," ujar Wamendag.

Lebih lanjut, ia menggarisbawahi bahwa Kemendag akan terus memantau perkembangan program revitalisasi pasar, termasuk Pasar Beriman. Selain itu, diperlukan kerja sama dan sinergi seluruh pihak, pusat dan daerah, serta para pengelola pasar, pedagang, dan konsumen.

Selain itu, di Sulawesi Utara Wamendag juga berkesempatan untuk meninjau dan menyaksikan secara langsung simulasi pelaksanaan national single window (NSW) di Kota Bitung. Melalui sistem ini, proses ekspor dan impor barang cukup melalui satu pintu pemprosesan sehingga dapat mendukung kelancaran proses perizinan barang, terutama kinerja penanganan lalu lintas barang ekspor impor. NSW diharapkan dapat meningkatkan kecepatan pelayanan, mengurangi biaya-biaya yang dibutuhkan, meningkatkan efektivitas pengawasan, validitas, dan akurasi data.

"Saya berharap fasilitas layanan publik ekspor impor yang terintegrasi secara elektronik dan dapat diakses melalui jaringan internet dapat mengurangi biaya-biaya yang tidak terduga. Selain itu, pengawasan terhadap validitas data dapat menjadi akurat," tegas Wamendag.

Pada kesempatan yang sama di Sulawesi Utara, Kemendag juga melakukan sosialisasi Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 36 Tahun 2014 tentang Perubahan Kedua Atas Permendag Nomor 83 Tahun 2012 tentang Ketentuan Impor Produk Tertentu. Salah satu pokok revisi yang tercantum dalam Permendag 36/2014 ialah penambahan Pelabuhan Laut Bitung di Sulawesi Utara sebagai pelabuhan impor produk tertentu untuk produk makanan dan minuman, pakaian jadi, dan elektronika.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: