Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

PLN Imbau Warga Gorontalo Hemat Penggunaan Listrik

Warta Ekonomi -

WE Online, Gorontalo - Pihak PLN mengimbau masyarakat di Gorontalo untuk hemat menggunakan listrik, meskipun kenaikan tarif dasar listrik (TDL) belum lama ini tidak berlaku untuk tegangan 450-900 watt.

Hal itu diungkapkan Manajer Bidang Niaga PLN Suluttenggo Priyo Nugroho terkait diresmikannya operasional tower transmisi di wilayah Kepulauan Ponelo. Ia mengatakan hemat penggunaan listrik akan sangat membantu masyarakat lain, khususnya di wilayah perbukitan maupun pedalaman untuk menikmati penerangan yang memadai.

Saat ini, diakuinya, tidak ada pemadaman listrik bergilir di wilayah Provinsi Gorontalo, meskipun beban puncak penggunaannya mencapai 80 megawatt (MW) dan yang mampu disuplai pembangkit yang ada di Gorontalo hanya sebesar 50 MW, sedangkan daya lainnya disuplai dari wilayah Minahasa, Sulawesi Utara.

"Sehingga masyarakat diimbau untuk tetap berhemat menggunakan listrik, khususnya di wilayah Kepulauan Ponelo yang baru menikmati sarana penerangan ini," ujarnya di Gorontalo Utara, Senin (8/9/2014).

Sementara itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Pembinaan dan Program Ketenagalistrikan Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Munir Ahmad mengatakan kondisi kelistrikan Gorontalo, yaitu kapasitas daya terpasang sebesar 62,8 MW, daya mampu 55,2 MW, beban puncak sebesar 64,4 MW, dan rasio elektrifikasi sebesar 67,81 persen. Sedangkan, sampai dengan akhir 2014 rasio elektrivikasi di provinsi ini diperkirakan akan mencapai 70-71 persen.

Ia menjelaskan bahwa sesuai dengan Undang-undang Ketenagalistrikan Nomor 30 Tahun 2009 Pasal 4 Ayat 3 yang mengamanahkan pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk menyediakan dana dalam pengembangan listrik pada kelompok masyarakat tidak mampu. Kemudian pembangunan sarana penyediaan tenaga listrik di daerah yang belum berkembang, pembangunan tenaga listrik di daerah terpencil dan perbatasan, serta listrik perdesaan.

Oleh sebab itu, pada tahun anggaran 2013 dana untuk pembangunan listrik pedesaan di seluruh Indonesia sebesar Rp 2,9 triliun dan tahun 2014 mencapai Rp 2,3 triliun. Pembangunan listrik pedesaan Provinsi Gorontalo melalui dana APBN Kementerian ESDM tahun 2013 sebesar Rp 79,8 miliar dan tahun 2014 sebesar Rp 79,5 miliar. Untuk membangun jaringan tegangan menengah sepanjang 99,975 kms, jaringan tegangan rendah sepanjang 207,508 kms, dan gardu distribusi 92 unit/5,45 MVA dan listrik hemat serta murah untuk 7.124 rumah tangga sasaran (RTS).

Pihaknya menyambut positif upaya pemerintah Provinsi Gorontalo dan pemerintah Kabupaten Gorontalo Utara yang menganggarkan dana untuk sektor ketenagalistrikan tahun 2013 untuk pembangunan tower transmisi yang menghubungkan pelabuhan Kwandang dengan Kepulauan Ponelo.

"Ini adalah program satu-satunya di Indonesia di mana jaringan listrik mampu menembus wilayah kepulauan," ujar Munir.

Kementerian ESDM, kata Munir, sangat mendukung pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan menggunakan energi baru terbarukan.

"Agar kebutuhan tenaga listrik yang semakin meningkat dapat segera terpenuhi," ujarnya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: