Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pemerintah Dorong Penggunaan Energi Alternatif untuk Penerbangan

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Pemerintah mendorong penggunaan energi alternatif dengan tidak lagi bergantung kepada energi berbasis fosil seperti avtur, terutama untuk menyiasati melambungnya harga bahan bakar di sektor penerbangan.

"Dengan semakin menipisinya energi berbasis fosil maka perlu disiapkan energi alternatif," kata Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Santoso Edy Wibowo dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin (8/9/2014).

Menurut dia, guna mengantisipasi menipisnya bahan bakar berbasis fosil, pemerintah mengembangkan energi seperti dari bahan nabati (biofuel) yang akan dipergunakan sektor penerbangan nasional pada tahun 2016. Apalagi, ia mengingatkan bahwa pertumbuhan industri penerbangan nasional, baik untuk rute penerbangan domestik maupun mancanegara cukup tinggi sehingga membutuhkan pertambahan energi yang besar.

Sekjen Kemenhub mengemukakan bahwa pada saat penerapan biofuel untuk sektor penerbangan pihaknya akan mengeluarkan aturan yang sifatnya tidak memaksa bagi maskapai nasional.

Sementara itu, Dirjen Energi Baru Terbarukan dan Konversi Energi Kementerian ESDM Rida Purnama menegaskan pemerintah serius dalam mengembangkan energi terbarukan. Hal itu antara lain terindikasi dari dibentuknya Tim Kerja Pemanfaatan Bahan Nabati pada Pesawat Udara dan Energi Terbarukan di Bandar Udara antara tim Kemenhub dan ESDM.

Sedangkan, Direktur Operasional PT Garuda Indonesia Capt Novianto Herupratomo mengutarakan harapannya agar harga biofuel yang akan dijual oleh Pertamina dapat sama atau lebih murah dari harga avtur. Ia memaparkan pihak maskapai Garuda Indonesia hingga Agustus 2014 telah mengoperasikan sebanyak 96 pesawat dengan penggunaan avtur diperkirakan meningkat dari 1,8 miliar liter menjadi 2 juta liter pada tahun 2016.

"Jika nanti Garuda menggunakan biofuel berapa besar emisi gas buang yang bisa dikurangi. Jadi, bukan semata-mata soal harga bahan bakarnya," ujarnya.

Menurut dia, Garuda telah melakukan sejumlah cara untuk mengurangi penggunaan bahan bakar seperti menggunakan pesawat baru yang hemat bahan bakar. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: