Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Nilai Ekspor Patung Bali Merosot 29,08 Persen

Warta Ekonomi -

WE Online, Denpasar - Bali mengekspor aneka jenis patung dan cenderamata lain berbahan baku kayu senilai 43,88 juta dolar AS selama Januari-Juli 2014, merosot 29,08 persen dibanding periode yang sama 2013 yang mencapai 61,87 juta dolar AS.

Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bali, Rabu (10/9/2014), mencatat volume matadagangan yang menonjolkan unsur seni hasil sentuhan tangan-tangan terampil seniman Bali itu meningkat 0,71 persen.

Bali mengapalkan 52,06 juta unit patung selama tujuh bulan pertama 2013 meningkat menjadi 52,43 juta unit dalam kurun waktu yang sama 2014.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panasunan Siregar menjelaskan pasaran Amerika Serikat menyerap paling banyak ekspor kerajinan patung dan jenis cinderamata berbahan baku kayu hasil sentuhan tangan-tangan terampil perajin Bali.

Pasaran negara Adi Kuasa itu menyerap patung Bali sebanyak 23,29 persen, menyusul Jepang 4,06 persen, Australia 5,74 persen, Singapura 1,85 persen, Thailand 0,79 persen, Hong Kong 2,34 persen, Belanda 2,81 persen Jerman 4,27 persen, Inggris 3,92 persen dan Italia 7,68 persen, Sisanya 43,25 persen diserap oleh berbagai negara lainnya di belahan dunia, karena patung hasil kreativitas seniman Pulau Dewata sangat diminati konsumen mancanegara.

Aneka jenis patung yang menembus pasaran luar negeri itu sebagian besar digeluti para perajin dan seniman di daerah pedesaan gudang seni Kabupaten Gianyar.

I Ketut Muja pria asal Banjar Mukti, Desa Singapadu, Kabupaten Gianyar menekuni pembuatan patung yang khusus menggunakan bahan baku akar kayu yang didatangkan dari berbagai tempat di Bali dan Jawa.

Hasil karyanya laku keras termasuk ada yang menjadi koleks sejumlah museum di mancanegara antara lain museum di Jerman maupun sejumlah museum di Indonesia, termasuk Bali.

Karya patung yang dihasilkan merupakan gabungan antara bentuk topeng tradisi dengan gaya patung realis dan naturalis dengan pahatan yang detail dan sangat rumit.

Sejumlah desa lainnya di Kabupaten Badung, Klungkung dan Tabanan juga mulai mengembangkan kerajinan patung atau kerajinan berbahan baku dari kayu, namun belum berhasil menembus pasaran ekspor, masih berorientasi pasaran lokal. (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: