WE Online, Manado - Kepala Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengatakan usaha mikro kecil menengah (UMKM) harus terus diperkuat menghadapi pasar bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang sudah di depan mata.
"Jangan sampai kita hanya jadi penonton saat MEA 2015, oleh karena itu, penguatan UMKM harus ditingkatkan dengan bantuan semua pihak," kata Kepala Kantor BI Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut) Luctor Tapiheru di Manado, Sabtu (13/9/2014).
UMKM harus menjadi fokus utama dalam menghadapi MEA 2015 dan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia ( MP3EI) serta Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Bitung.
Luctor mengatakan Provinsi Sulut memiliki banyak UMKM, tinggal dibina saja agar terus berkembang dan bisa mengambil peran dalam percepatan ekonomi di daerah tersebut. Kalangan perbankan, katanya, pasti akan mendukung lewat kredit permodalan untuk penguatan UMKM di Sulut.
Saat ini, satu di antara langkah yang sudah diambil BI adalah penyaluran kredit dengan melibatkan lembaga keagamaan. Dengan bantuan tersebut, diharapkan sektor UMKM bergeliat untuk mendorong perekonomian Sulut semakin baik. Kata Luctor, KEK Bitung merupakan indikasi keberhasilan perekonomian Sulut memasuki MEA dan MP3EI.
"KEK mensyaratkan keunggulan kompetitif. Sampai saat ini, daya saing antar daerah dari berbagai indikator, Sulut tidak termasuk dalam 15 kabupaten maupun kota tertinggi di Indonesia yang memiliki daya saing," jelasnya
Tugas pemerintah, katanya, dan semua pemangkukepentingan di Sulut, adalah segera mempersiapkan sumber daya manusia dengan daya saing tinggi agar dapat mengambil manfaat dari keberadaan KEK Bitung. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement
