Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

ADB: Infrastruktur dan SDM Jadi Kunci Pertumbuhan Ekonomi Myanmar

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Bank Pembangunan Asia (ADB) menyatakan dukungan infrastruktur dan kualitas sumber daya manusia menjadi kunci bagi Myanmar dalam mencapai pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan mengambil manfaat dari agenda reformasi yang dijalankannya.

"Memodernisasi (infrastruktur dan SDM) dalam perekonomian adalah tugas yang besar dan kompleks," kata Asisten Ekonomi Utama Cyn-Young Park dalam keterangan tertulis ADB yang diterima di Jakarta, Minggu (14/9/2014).

Menurut dia, melakukan prioritas dan merencanakan tahapan kebijakan dan investasi akan menjadi sangat penting bagi kesuksesan dari agenda reformasi dan pembangunan jangka panjang Myanmar. Berdasarkan laporan ADB bertajuk "Myanmar: Unlocking the Potential", bila berhasil merealisasikan secara penuh potensi ekonominya, Myanmar dapat mendorong Produk Domestik Bruto (PDB) hingga setinggi 9,5 persen pada 2030, meningkat dari 4,8 persen saat ini.

Selain itu, pertumbuhan setinggi itu dapat mendorong PDB per kapita menjadi hampir 5.000 dolar AS pada 2030, naik dari sekitar 900 dolar AS saat ini. ADB mengemukakan, perencanaan dan pengelolaan modernisasi dan program reformasi Myanmar yang kompleks membutuhkan koordinasi, keahlian, pengetahuan, dan komitmen tingkat tinggi.

Untuk itu, ADB menekankan pentingnya meningkatkan kapasitas pemerintahan dengan cepat dalam segala aspek pembangunan Myanmar. Selain itu, perbaikan infrastruktur dalam transportasi, tenaga listrik, dan teknologi informasi dinilai juga dibutuhkan untuk memobilisasi investasi domestik dan luar negeri serta sebagai landasan bagi pertumbuhan jangka panjang.

Dengan RI, Pemerintah Myanmar telah memesan peralatan pertahanan keamanan, perlengkapan pengamanan antihuru-hara yang akan dimanfaatkan kepolisian di negara itu. Dubes RI untuk Myanmar Ito Sumardi dalam penerbangan dari Naypyitaw ke Yangon, Sabtu (13/9/2014), menyebutkan Myanmar memesan seragam dan perlengkapan personel kepolisian seperti rompi dan helm antipeluru, gas airmata, meriam air, tameng penghalau massa termasuk kelengkapan lainnya.

Dubes mendampingi delegasi pemerintah Indonesia yang diketuai Wamenhan Sjafrie Sjamsoeddin yang juga Sekretaris Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) mempromosikan industri pertahanan ke Myanmar. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: