Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Penanaman Padi Sri Tingkatkan Produksi Petani Langkat

Warta Ekonomi -

WE Online, Langkat - Penanaman padi menggunakan System of Rice Intensification (SRI) mampu meningkatkan hasil produksi padi petani di Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara.

"Produksi padi petani Langkat melalui SRI ini, meningkat sangat tinggi," kata Kepala Unit Pelaksana Tehnis Dinas Pertanian Kecamatan Sirapit, Kabupaten Langkat Irman, di Sirapit, Minggu (14/9/2014).

Ian menjelaskan SRI adalah teknik budi daya padi yang mampu meningkatkan produktivitas dengan cara mengubah pengelolaan tanaman, tanah, air, dan unsur hara. Metode itu, katanya, terbukti telah berhasil meningkatkan produktivitas padi sebesar 50 persen bahkan bisa mencapai 100 persen.

Ia menjelaskan dari ubinan yang dilakukan terhadap panen padi petani di Kecamatan Sirapit, menghasilkan 12,5 ton per hektare, dengan produksi rata-rata mencapai 9,5 ton per hektare untuk jenis padi Mikongga. Pertanaman padi di Kecamatan Sirapit, katanya, sudah memakai sistim irigasi teknis, yaitu tiga kali tanam dalam setahun.

Irman juga mengatakan penanaman padi dengan metode SRI mencapai 100 hektare, melalui kelompok Gotong Royong, Anggrek, Sejahtera, di tiga desa, yaitu Desa Siderejo, Tanjung Kerihaen, dan Aman Damai.

"Kita terus mendorong petani untuk bercocok tanam padi dengan pola SRI ini, dan terbukti hasil produksinya terus semakin meningkat," katanya.

Pada kesempatan itu, Irman juga menjelaskan dengan produksi yang tinggi, pendapatan petani semakin meningkat. Mereka tidak akan beralih untuk menanam kelapa sawit, seperti yang terjadi di kecamatan lainnya. Buktinya, katanya, bila harga gabang kering panen sekarang ini mencapai Rp4.200 per kilogram, maka mereka bisa mendapatkan pendapatan bersih mencapai Rp7,5 juta per bulan.

"Tentu pendapatan petani di sini sangat tinggi, sehingga kelompok tani terus menerus memberdayakan para anggotanya untuk menanam padi SRI ini," katanya.

Ia mengatakan untuk menambah pendapatan mereka, petani juga mengembangkan ternak itik. Setelah panen, katanya, itik-itik mereka akan mencari makan ke areal persawahan sehingga produksi telur juga akan meningkat.

"Telur itik ini, ada yang dijadikan telur asin, ada juga yang langsung dijual ke pasar, pendapatan petani jadi semakin bertambah," katanya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: