Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Burhanuddin Muhtadi: Pembagian Alokasi Kursi Menteri di Awal Tidak Tepat

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menilai keputusan presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) untuk mengumumkan alokasi pembagian kursi untuk kabinetnya mendatang dirasakan kurang tepat.

"Dengan menyebut 18 untuk profesional dan 16 profesional parpol di awal, secara politik kurang tepat karena terkesan sudah ada alokasi jatah-jatahan baik untuk profesional partai maupun kalangan profesional murni," kata Burhanuddin di Jakarta, Selasa (16/9/2014).

Burhan menilai bahwa dengan adanya kuota 16 kursi bagi profesional parpol maka Jokowi saat ini terkesan sedang memberikan kesempatan buat menarik calon mitra koalisi baru.

"Sebab kalau mengandalkan empat partai pendukung Jokowi-JK maka 16 kursi untuk parpol terlalu banyak. Ini asumsinya ada 4-5 pos kementerian yang sengaja dialokasikan untuk menarik mitra koalisi baru. Kalau itu yang terjadi, lantas apa makna koalisi tanpa syarat?" tambah Burhan.

Padahal, lanjut Burhan, dari awal pasangan Jokowi-JK memiliki dua ciri khas di dalam masa kampanye Pilpres 2014. Pertama, Jokowi-JK ingin membangun koalisi nontransaksional. Tetapi, ketika ada alokasi kursi kabinet maka terkesan ada upaya memberikan insentif mereka untuk bergabung.

Kedua, terkait postur kabinet di mana sepanjang kampanye lalu digemborkan oleh Jokowi ingin membangun koalisi ramping.

"Kalau melihat sekarang ada 34 pos kementerian, sama gemuknya dengan postur Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid II," pungkasnya.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: