Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kadin: Masyarakat Perbatasan Paling Siap Bersaing Hadapi MEA

Warta Ekonomi -

WE Online, Batam - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) menilai masyarakat perbatasan paling siap menghadapi persaingan dalam pelaksanaan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 karena sudah terbiasa berinteraksi dengan warga negara tetangga.

"Masyarakat perbatasan justru yang paling siap di antara masyarakat Indonesia lainnya. Mereka sudah terbiasa berinteraksi dan berdagang dengan negara-negara tetangga," kata Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Industri, Investasi dan Perdagangan di bawah kepengurusan Rizal Ramli, Jon Kennedy di Batam Kepulauan Riau, Rabu (17/9/2014).

Ia mengatakan bahwa sejak dulu masyarakat perbatasan sudah terbiasa bertransaksi dengan masyarakat negara tetangga mulai dari barter tangkapan ikan hingga perdagangan modern lintas negara. Masyarakat perbatasan juga dinilai lebih mampu meningkatkan kualitas sesuai dengan kebutuhan negara tetangga.

Meski begitu, tetap dibutuhkan sosialisasi dan pelatihan bagi masyarakat perbatasan terkait dengan pelaksanaan MEA karena ujung tombak dari Indonesia dan yang paling mungkin pertama kali merasakan dampak MEA adalah warga yang tinggal di gerbang republik.

Senada dengan Jon Kennedy, mantan pelaksana tugas Ketua Kadin Provinsi Kepri Soraya Djajakusuma juga meyakini usaha kecil menengah (UKM) di Kepri siap menghadapi tantangan persaingan Masyarakat Ekonomi ASEAN. Menurut dia, selama ini UKM di Kepri juga sudah terbiasa berhubungan dengan dunia internasional mengingat lokasi geografisnya yang berbatasan dengan empat negara tetangga, Malaysia, Singapura, Thailand, dan Vietnam.

"Apalagi, selama ini sudah ada hubungan Sijori (Singapura Johor Riau-red)," kata dia.

UKM Kepri juga terbiasa menjajakan hasil kreasinya di pasar-pasar internasional dalam pameran-pameran yang diselenggarakan di Singapura. Beberapa UKM di Kepri bahkan sudah memiliki pasar sendiri di Singapura, seperti produksi bawang goreng dan penganan yang terbuat dari olahan gonggong dan buah naga. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: