WE Online, Jakarta - PT Timah (Persero) Tbk (TINS) menargetkan produksi bijih timah akan meningkat sebesar 8-11% hingga akhir tahun 2014. Produksi bijih timah perseroan diprediksikan akan menjadi sekitar 25-26 ribu ton jika dibandingkan dengan produksi tahun sebelumnya yang mencapai 23 ribu ton.
Sekretaris Perusahaan TINS Agung Nugroho menyebutkan bahwa sejak diberlakukannya Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 32 Tahun 2013 lalu kinerja perseroan terus mengalami peningkatan. Melalui sistem ekspor pintu untuk produk timah batangan dengan persyaratan yang ditentukan maka diharapkan pasokan timah akan terpantau dengan baik dan harga jual timah di pasaran terus meningkat secara berkala.
Pada semester-I tahun ini, perseroan mencatatkan kenaikan produksi bijih timah sebesar 40,89% menjadi 14.352 ton dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 10.187 ton. Untuk produksi logam timah pada semester I ini juga naik 12,42% menjadi 10.808 ton dibandingkan produksi tahun 2013 yang sebesar 9.613 ton. Sementara itu, pendapatan TINS mencapai sebesar Rp 2,75 triliun dan laba bersih sebesar Rp 202,5 miliar.
"Kami optimis target produksi yang telah dipatok pada tahun ini bakal tercapai sehingga kami targetkan laba bersih TINS hingga akhir tahun ini akan naik sekitar 10-15 persen atau sebesar Rp 515 miliar," tegasnya.
Lebih lanjut, Agung mengungkapkan bahwa pihaknya mengatur jumlah pasokan logam timah perseroan untuk dijual di Bursa Timah BKDI merupakan strategi bisnis yang akan terus dilakukan dalam rangka menjaga stabilitas harga. Pada semester pertama tahun ini penjualan logam timah 9.663 ton atau turun 11,76% dibanding periode serupa tahun lalu yang mencapai 10.951 ton.
"Efisiensi di segala bidang akan terus diupayakan realisasinya. Diantaranya pengurangan penggunaan BBM dan beralih ke gas yang lebih hemat biaya," imbuhnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement
