Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ekonom: Stabilkan Harga Makanan Sebelum Kenaikan BBM

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Ekonom Bahana TCW Investment Management Budi Hikmat mengatakan pemerintah perlu menstabilkan harga bahan makanan sebelum mengeluarkan kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).

"Pemerintah perlu memastikan ketersediaan bahan makanan yang cukup dan distribusi terhadap produk-produk pertanian agar masyarakat tidak terlalu panik dengan kenaikan harga," katanya di Jakarta, Rabu (17/9/2014).

Ia menjelaskan setiap kenaikan BBM pasti akan ada harga yang harus dibayar, namun sebelum itu pemerintah harus tetap memastikan akan persediaan bahan pangan dan mengawasi penyaluran. Menurut dia, memberikan harga subsidi untuk barang yang diimpor misalnya seperti minyak merupakan sesuatu cukup besar yang harus ditanggung pemerintah dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) setiap tahun.

Budi menyebutkan jika pemerintah menaikkan harga BBM Rp 9.500 per liter maka tambahan inflasi selama lima bulan sejak naik sekitar enam persen. Defisit necara minyak visa turun jadi 18 miliar dolar AS dari 27 miliar dolar As.

"Kami bukan tidak mendukung dengan program BBM bersubsidi, tapi pemerintah perlu mengurangi jumlahnya dan meningkatkan produksi energi dalam negeri," katanya.

Budi juga mengatakan subsidi untuk bahan bakar minyak yang dilakukan pemerintah juga akan membuat rupiah sulit menguat karena membutuhkan banyak dolar untuk membiayai minyak impor. Ia mencontohnya subsidi pembangunan pipa gas untuk rumah masyarakat jauh lebih murah dibanding untuk subsidi BBM yang dilakukan pemerintah selama ini.

Pihaknya juga menyarankan agar pemerintah mengambil waktu yang tepat untuk menaikkan harga bahan bakar minyak sehingga tidak menimbulkan efek besar di masyarakat. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: