Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Jika BBM Tidak Naik, IHSG Turun ke 4.300-4.400

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Belum pastinya kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi membuat pasar khawatir. Pasalnya, BBM bersubsidi selama ini mengganggu sejumlah indikator makroekonomi Indonesia. Jika pemerintah memutuskan harga BBM tidak naik maka diprediksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan berada di kisaran 4.300-4.400.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Riset Citigroup Securities Ferry Wong dalam acara Investor Summit and Capital Market Expo 2014 di Jakarta, Kamis (18/9/2014).

"IHSG bisa turun ke kisaran 4.300-4.400 kalau harga BBM tidak naik. Saya perkirakan harga BBM itu akan naik dalam waktu dekat," ujar Ferry.

Menurut Ferry, lambatnya langkah pemerintah untuk menaikkan harga BBM juga menyebabkan terjadinya pelemahan rupiah dan tingginya tingkat defisit neraca transaksi.

"Seharusnya BBM sudah naik pada Maret 2012. Tetapi, harga BBM baru dinaikkan pada Juni 2013," ujarnya.

Ia juga menilai upaya politis yang dilakukan partai koalisi yang menjadi swing voter mempengaruhi keputusan pemerintah dalam menaikkan harga BBM.

"Golkar dan PKS melakukan blok agar harga BBM tidak dinaikkan makanya saat ini pemerintahan Jokowi harus kuat di parlemen," imbuh Ferry.

Ferry menuturkan bahwa selain harga BBM yang akan mempengaruhi IHSG, struktur kabinet di pemerintahan Joko Widodo yang banyak berisi kalangan politisi juga akan mempengaruhi IHSG. Ia memperkirakan jika Partai Persatuan Pembangunan merapat ke Jokowi maka komposisi koalisi yang dipimpin PDI Perjuangan di DPR akan lebih kuat menjadi 44%, sedangkan Koalisi Merah Putih sebesar 45%.

"Partai Demokrat yang 11% netral dan diharapkan mau mendukung kenaikan BBM," ucapnya

Selain itu, IHSG juga akan dipengaruhi oleh keputusan Federal Reserve AS terkait kenaikan Fed Funds Rate di atas 1,375%.

"Kami memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi kita di 2014 bisa mencapai 5,2% di akhir 2014, tetapi ekonomi kita di 2015 bisa menurun sampai di bawah 5%. Kalau harga BBM kembali telat untuk dinaikkan," papar Ferry.

Baca Juga: Tegas! Bule Inggris Eks Napi Narkoba Diusir dari Bali

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: