Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Pengamat: Jokowi Harus Bersikap Tegas Terhadap LCGC

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Pengamat ekonomi Universitas Maranatha Bandung Evo S Hariandja mengatakan Joko Widodo harus bersikap tegas terkait dengan kebijakan mobil murah ramah lingkungan (low cost green car/LCGC) yang merupakan warisan kebijakan dari pemerintahan sebelumnya.

"Kalaupun ada perbedaan pendapat antara Jokowi dan Jusuf Kalla, yang memegang kendali adalah Jokowi. Kalau Jokowi memerintahkan para menterinya untuk menghentikan program LCGC, mereka harus melaksanakan," kata Evo S Hariandja di Jakarta, Kamis (18/9/2014).

Sejak program LCGC diluncurkan, kata dia, memang ada perbedaan sikap antara Jokowi dan JK. Sebagai Gubernur DKI Jakarta, saat itu Jokowi menolak program tersebut karena dinilai akan menambah jumlah mobil dan memperparah kemacetan di Ibu Kota. Sedangkan, JK merupakan salah satu tokoh yang mendukung program tersebut.

"Jangan ada diskriminasi bagi orang-orang yang baru bisa membeli mobil murah sehingga Jakarta seolah-olah hanya untuk orang kaya," kata JK.

Evo mengatakan perbedaan persepsi antara calon presiden (capres) terpilih dan calon wakil presiden terpilih jangan sampai menghalangi pemerintahan yang baru nanti untuk mengambil sikap terhadap program LCGC.

"Jokowi bisa saja mengeluarkan inpres atau keppres yang memerintahkan Menteri Perdagangan, Kepala BKPM, dan Menteri Perindustrian untuk membatalkan program tersebut," tutur pengajar Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (ITB) itu.

Evo sendiri mengaku bahwa sejak awal merupakan salah satu orang yang menolak kebijakan LCGC. Menurut dia, program itu hanya menguntungkan para pemegang merek mobil asing, tetapi tidak mengembangkan industri otomotif dalam negeri.

"Saya berani bicara begitu karena sebelumnya pernah terjun di industri otomotif. Bagi industri otomotif, Indonesia dengan 250 juta penduduk bagaikan gula yang mereka kerubuti seperti semut," katanya. (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: