Apindo: Kepastian Hukum, Birokrasi, dan Infrastruktur PR Besar Jokowi-JK

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) menginginkan agar pemerintahan mendatang dapat mencapai pertumbuhan di atas 7%. Untuk itu, Apindo menetapkan lima sektor utama yang dapat membangkitkan perekonomian Indonesia. Kelima sektor itu adalah sektor pangan dan pertanian, manufaktur, energi, industri pariwisata, dan jasa.

Sofjan mengatakan kelima sektor tersebut telah disusun dalam peta jalan perekonomian yang disebut Roadmap Perekonomian Apindo. Peta jalan perekonomian tersebut diserahkan kepada Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo-Jusuf Kalla pada Kamis malam (18/9/2014) di Four Season Hotel, Jakarta.

"Isi roadmap ini merupakan masukan-masukan dari para pengusaha, baik dalam dan luar negeri, juga pengamat dan ahli ekonomi, serta beberapa duta besar seperti Australia, Jepang, dan Perancis. Mereka memberi masukan sebenarnya apa yang perlu kita kerjakan bersama-sama dengan pemerintah supaya kita bisa tumbuh di atas 7% dan memberikan pekerjaan kepada rakyat Indonesia sebanyak tiga juta dalam satu tahun," kata Sofjan.

Selain itu, Sofjan mengungkapkan ada tiga persoalan besar yang dihadapi dunia usaha. Pertama, kepastian hukum di Indonesia.

"Begitu banyak undang-undang bertolak belakang atau saling bertentangan satu sama lain yang selalu membuat pengusaha bingung," jelasnya.

Kedua adalah persoalan infrastruktur yang pembangunannya lambat karena pemerintah sebelumnya enggan untuk berinvestasi.

"Kita mengharapkan pemerintah untuk mempercepat infrastruktur dan kita juga bersedia untuk berinvestasi," tambahnya.

Persoalan ketiga adalah soal otonomi daerah yang pembagian tugasnya belum jelas antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah.

"Harus jelas bahwa ada pembagian tugas antara pemerintah pusat, gubernur, bupati, dan wali kota. Sebab saat ini semuanya seperti berjalan sendiri-sendiri," ungkapnya.

Oleh karena itu, Sofjan berharap agar pemerintah bersama-sama dengan pengusaha dapat bekerja sama untuk menyelesaikan beberapa persoalan yang telah diungkapkan di atas.

"Pengusaha ingin berpartner dengan presiden dan wakil presiden terpilih karena kita merasa setelah pemilu inilah harapan baru. Kita sudah kehilangan beberapa momentum, namun sekarang kita betul-betul harus bersatu dengan pemerintah. Jadi, untuk itu kita harus lebih bersatu membangun bangsa ini," pungkasnya.