Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BKP2 Siapkan 2.480 Ton Beras untuk Atasi Rawan Pangan di NTT

Warta Ekonomi -

WE Online, Kupang - Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKP2) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Hadji Husen mengatakan bahwa saat ini pemerintah memiliki stok beras sebanyak 2.480 ton untuk mengatasi masalah rawan pangan di provinsi kepulauan itu.

"Beras tersebut terdiri atas 200 ton yang merupakan kewenangan gubernur, 80 ton tersedia di BKP2 NTT, dan setiap kabupaten/kota di daerah itu memiliki stok beras masing-masing 100 ton yang menjadi kewenangan bupati dan wali kota," kata Hadji Husen di Kupang, Senin (22/9/2014).

Hadji Husen mengemukakan hal itu sehubungan dengan antisipasi pemerintah terhadap kemungkinan terjadinya rawan pangan di daerah itu menyusul adanya laporan ancaman kekeringan dari sejumlah daerah.

"Stok beras kita cukup banyak dan berlapis. Bisa dimanfaatkan kapan saja untuk membantu masyarakat yang mengalami masalah pangan," katanya.

Ia menjelaskan ada 100 ton beras di tiap kabupaten dan pemerintah kabupaten bisa memanfaatkan kapan saja untuk membantu daerah-daerah yang dilanda kekeringan serta rawan pangan. Jika stok yang ada masih belum cukup, pemerintah kabupaten bisa melaporkan kepada gubernur kemudian gubernur bisa mengeluarkan bantuan dengan menggunakan beras yang menjadi kewenangannya.

"Kalau masih kurang juga, kita masih punya 80 ton di BKP2, tetapi sejauh ini belum ada permintaan," katanya.

Hadji menyebutkan bahwa hingga tiga bulan ke depan ketersediaan bahan pangan masyarakat NTT masih mencukupi. Pasalnya, selain beras, masih ada pangan lokal, antara lain jagung, umbi-umbian, dan kacang-kacangan.

"Hasil pertanian masyarakat NTT tahun ini memuaskan. Apalagi, di daratan Flores dan Sumba. Jadi, ketersediaan bahan pangan di tengah masyarakat masih sangat mencukupi karena masyarakat punya lumbung pangan masing-masing. Sesuai dengan pantauan kami hingga saat ini tidak ada yang teriak kelaparan," katanya.

Ia menjelaskan apa yang disebut dengan ketahanan pangan sebenarnya bukan cuma menyangkut ketersediaan beras, melainkan ketersediaan semua jenis bahan makanan, termasuk beras. Oleh karena itu, selama ini Pemerintah Provinsi NTT terus mengampanyekan pangan lokal supaya masyarakat jangan terpaku pada beras. (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: