Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Wall Street Berakhir Mundur dari Rekor Tertinggi

Warta Ekonomi -

New York, 23/9 (Antara/AFP) - Saham-saham di Wall Street berakhir lebih rendah pada Senin (Selasa pagi WIB, 23/9/2014), mundur dari rekor tertinggi pekan lalu, dalam sebuah penurunan yang dikaitkan dengan aksi ambil untung dan kecemasan tentang pertumbuhan ekonomi Tiongkok.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 107,06 poin (0,62 persen) menjadi 17.172,68.

Indeks berbasis luas S&P 500 turun 16,11 poin (0,80 persen) menjadi 1.994,29, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq merosot 52,10 poin (1,14 persen) menjadi 4.527,69.

Sam Stovall, kepala strategi investasi di S&P Capital IQ, mengatakan investor "membutuhkan beberapa istirahat jangka pendek" setelah Dow dan S&P 500 mencapai rekor tertinggi baru pekan lalu di tengah keputusan Federal Reserve mempertahankan kebijakannya, hasil referendum Skotlandia yang menentang kemerdekaan dan rekor penawaran umum perdana raksasa internet Tiongkok Alibaba.

"Orang-orang mengambil keuntungan," kata Michael James, direktur pelaksana perdagangan ekuitas di Wedbush Securities.

Para analis juga menyebutkan penurunan mengejutkan dalam penjualan "existing-home" (rumah yang sebelumnya telah dimiliki atau rumah yang sudah dibangun sebelumnya selama satu bulan atau dikenal juga dengan home resales) di AS pada Agustus dan kekhawatiran tentang data manufaktur Tiongkok yang akan dirilis pada Selasa.

Saham-saham pengembang perumahan turun tajam setelah National Association of Realtors mengatakan penjualan "existing-home" turun 1,8 persen pada Agustus, setelah empat bulan berturut-turut meningkat. Toll Brothers anjlok 3,1 persen serta KB Home dan Lennar keduanya turun 2,8 persen.

Alibaba, perusahaan perdagangan daring (online) Tiongkok, turun 4,3 persen dalam hari kedua perdagangannya. Perusahaan terangkat hampir 40 persen di sesi perdagangan pertamanya pada Jumat lalu.

Yahoo, yang memegang saham 22,4 persen di Alibaba, turun 5,6 persen. Para pengamat mengatakan kemampuan para manajer uang untuk secara langsung berinvestasi di Alibaba memindahkan titik penjualan penting untuk Yahoo.

Perusahaan teknologi lainnya jatuh dalam aksi jual di Nasdaq, termasuk Amazon turun 2,1 persen, Netflix turun 3,2 persen, Priceline melemah 1,7 persen dan Tesla Motors merosot 3,6 persen.

Pemasok ladang minyak AS Dresser-Rand naik 2,6 persen setelah Siemens Jerman mengumumkan akan membeli perusahaan tersebut senilai 7,6 miliar dolar AS.

Perusahaan Jerman lain, pembuat obat-obatan Merck KGaA, mengatakan akan membeli perusahaan bahan kimia khusus AS Sigma-Aldrich sebesar 17 miliar dolar AS. Sigma-Aldrich melesat 33,2 persen lebih tinggi.

Produsen deterjen dan barang rumah tangga Clorox melonjak 7,4 persen setelah mengumumkan pihaknya menutup operasi di Venezuela, yang menjadi tidak menguntungkan karena kontrol harga pemerintah pada produk-produknya. Perusahaan juga menegaskan prospek labanya untuk 2015.

Harga obligasi naik. Imbal hasil pada obligasi 10-tahun pemerintah AS turun menjadi 2,57 persen dari 2,59 persen pada Jumat, sedangkan pada obligasi 30-tahun turun menjadi 3,29 persen dari 3,30 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: