Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lima Kebijakan Buat Sistem Logistik RI Terintegrasi dan Terhubung

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Posisi strategis Indonesia sangat menguntungkan dari segi perekonomian. Hal ini dikarenakan posisi geografis Indonesia yang diapit oleh dua samudera, yaitu Samudera Pasifik dan Samudera Hindia, serta dua benua, yaitu Benua Asia dan Australia, sehingga membuat Indonesia berada di jalur lalu lintas internasional dan dapat menjadi transit perdagangan dunia.

"Indonesia dikasih Tuhan sebagai titik logistik dunia. Dengan berada di antara dua benua dan dua samudera, artinya lintas transaksi pasti melewati Indonesia," kata Deputi Menko Perekonomian Bidang Koordinasi Perniagaan dan Kewirausahaan Edy Putra Irawady dalam diskusi Urban Logistics System di Jakarta, Selasa (23/9/3014).

Dengan melihat fakta di atas maka sudah seharusnya sistem logistik Indonesia dibangun dan ditingkatkan dengan tujuan meningkatkan daya saing bangsa.

"Cita-cita kita adalah bagaimana suatu saat logistik nasional kita bisa terhubung baik secara lokal maupun internasional untuk kesejahteraan masyarakat dan daya saing nasional," jelasnya.

Untuk mencapai suatu sistem logistik yang terintegrasi dan terhubung secara lokal dan internasional maka ada lima ketentuan yang harus diperhatikan. Pertama, membangun infrastruktur utamanya, yaitu pelabuhan.

"Kita harus ingat, kita adalah negara kemaritiman. Artinya, komponen utama yang harus terlebih dahulu diperkuat adalah fasilitas pelabuhan kita," tambahnya.

Kedua adalah pembangunan sejumlah pusat distribusi regional.

"Kita membuat konektivitas antara pusat produksi dan pusat konsumsi," jelasnya.

Ketiga adalah peningkatan kapasitas tenaga kerja di bidang logistik.

"Karena tanpa sumber daya manusia yang baik maka sehebat apapun sistem yang kita buat pasti tidak akan maksimal fungsinya. Kita bersyukur sudah mulai ada dua perguruan tinggi yang fokus di bidang pemberdayaan logistik kita," katanya.

Keempat adalah mendorong penggunaan teknologi penyedia jasa logistik untuk bersaing secara internasional.

"Meningkatkan ICT (teknologi informasi dan komunikasi) untuk meningkatkan kegiatan ekonominya dengan menyediakan data secara elektronik. Jadi, melihat kapal kargo ada ruang kosong berapa, kapan bersandar, dan informasi lain. Tujuannya tentu supaya lebih efisien," jelasnya.

Terakhir, kelima adalah dengan menyatukan regulasi.

"Tantangan kita memang regulasi kita ada banyak. Jadi, bagaimana menjalankan suatu regulasi yang terintegrasi dan teridentifikasi sebab saat ini regulasi terkait sistem logistik bertebaran," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: