Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

REI Riau Targetkan Bangun 10.000 Rumah

Warta Ekonomi -

WE Online, Pekanbaru - Dewan Pengurus Daerah Real Estate Indonesia (DPD REI) Riau menargetkan bahwa hingga akhir 2014 bisa membangun 10 ribu unit perumahan yang terdiri dari 5.000 unit rumah bersubsidi dan 5.000 unit rumah komersil.

"Dari terget itu rumah subsidi yang telah tercapai 2.000 unit dan rumah komersil 1.500 unit. Masih rendahnya pencapaian disebabkan oleh banyak faktor di antaranya pasca-lebaran, musim ajaran baru, pemilu legislatif, dan pemilu pilpres yang menyebabkan pasar agak terganggu," kata Sekretaris DPD REI Riau Delisis Hasanto di Pekanbaru, Selasa (23/9/2014).

Menurutnya, pembangunan perumahan ini terus berlanjut hingga akhir tahun untuk memenuhi target dan untuk meringankan konsumen telah dilakukan kerja sama dengan pihak bank.

"Kita gandeng bank yang memiliki fasilitas KPR agar memberikan keringanan subsidi bunga murah untuk masa satu tahun atau dua tahun pada konsumen sebagai kemudahan dalam memiliki rumah," ujarnya.

Delisis Hasanto yakin kebutuhan masyarakat akan kepemilikan rumah tinggal masih tinggi karena potensi ekonomi kota Pekanbaru bergerak cukup bagus dengan pertumbuhan penduduk yang signifikan baik pendatang maupun warga lokal. Ia merasa optimis daya beli masyarakat Pekanbaru masih tinggi karena pertumbuhan ekonomi dan pertumbuhan penduduk mendukung bisnis perumahan di daerah itu.

Saat ini jumlah anggota REI Riau telah mencapai 345 pengembang dan yang aktif sekitar 90 pengembang yang hampir 90 persen berada di Pekanbaru, selain di kabupaten kota seperti Pelalawan, Dumai, Kampar, dan lain-lain.

"Anggota yang aktif ini eksis dan memiliki proyek di lapangan, sementara yang tidak aktif itu kebanyakan menyiapkan administrasi dan lahan yang akan dikembangkan ke depan, serta ada juga yang lagi mengurus kartu tanda anggota," jelasnya.

Ia menyarankan agar masyarakat selektif dalam membeli rumah dari pengembang agar jangan tertipu, perlu diperhatikan legalitas perusahaan pengembang, legalitas lokasi, pengalaman pengembang, dan mengunjungi pihak bank apakah betul menjadi mitra dari pengembang.

"Kita menyarankan agar masyarakat berhati hati dalam membeli rumah dari pengembang karena masalah perumahan ini cukup sulit terutama terkait kepemilikan tanah yang sering digugat," sarannya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: