Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Anggota DPR: PTDI 'Anak Emas' yang Bisa Mandiri

Warta Ekonomi -

WE Online, Banjarmasin - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Habib Nabiel Fuad Almusawa menilai, PT Dirgantara Indonesia merupakan (PTDI) "anak emas" yang bisa mandiri.

Oleh sebab itu dalam keterangan pers kepada wartawan di Banjarmasin, Selasa malam (23/9/2014), legislator asal daerah pemilihan Kalimantan Selatan tersebut mengapresiasi kinerja PT Dirgantara Indonesia (PTDI) yang tetap bisa eksis.

"Bukan cuma tetap eksis, bahkan mendapat pengakuan dunia meski tidak lagi mendapat dukungan penuh Pemerintah sebagaimana di masa Orde Baru (Orba) lalu," tandas politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut..

"PTDI yang dulunya bernama PT Nurtanio kemudian sempat berganti nama menjadi PT IPTN adalah anak emas Orba. Banyak pihak sempat menduga, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini akan bangkrut seiring jatuhnya Orba," alumnus Institut Pertanian Bogor (IPB) Jawa Barat itu.

Namun, lanjutnya, ternyata PTDI itu tetap eksis dan mendapat pengakuan dunia. Anak emas yang lalu menjadi anak tiri, tapi bisa tetap eksis dan tumbuh itu luar biasa, paparnya menanggapi keberhasilan BUMN tersebut menjual satu unit lagi pesawat CN235 kepada Thailand.

Ia mengungkapkan, penandatanganan jual beli pesawat itu dilakukan oleh Direktur Utama (Dirut) PTDI dengan Managing Director of Thai Aviation Industries Co. Ltd (TAI) di Bangkok akhir pekan lalu.

"Oleh TAI, pesawat tersebut nantinya akan diserahkan kepada Royal Thai Police. Sebelum ini, Thailand juga sudah menggunakan dua pesawat CN235 untuk kepentingan Kementerian Pertanian setempat," ungkapnya.

Selain oleh Thailand, pesawat CN235 sudah juga dipakai oleh Angkatan Udara Korea Selatan delapan unit, Polisi Korea Selatan empat unit, dan Tentera Udara Diraja Malaysia delapan unit.

Kemudian yang juga membeli CN235 adalah Uni Emirat Arab tujuh unit, Pakistan empat unit, Senegal dua unit, Kerajaan Brunei Darussalam satu unit dan Burkina Faso satu unit.

"Penggunaan CN235 oleh negara-negara tersebut merupakan bukti pengakuan dunia kepada PTDI, kepada bangsa Indonesia. Saya juga menghimbau pada Pemerintah agar support pada perusahaan ini jangan dilepas total, walaupun PTDI sudah swasta mandiri," pintanya.

Karena menurut dian PTDI telah membanggakan negara Indonesia dengan karyanya. "Jangan sampai bangsa ini melupakan karya-karya besar anak bangsanya," ucap wakil rakyat yang menyandang gelar insinyur dan magister bidang pertanian itu..

PTDI layak diberi apresiasi atas prestasi tersebut.

"Namun PTDI jangan puas sampai disitu. Tingkatkan terus kemampuan agar bisa tembus ke pasar Timur Tengah dan Asia Tengah," ujarnya.

"Teruslah berkreativitas, karena mempertahankan lebih sulit dibandingkan memperoleh. Hal ini karena kompetitor kita juga tidak akan tinggal diam," demikian Habib Nabiel. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: