Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

KKP Bertekad Pacu Ekspor Produk Ikan Olahan

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) bertekad untuk memacu lebih banyak ekspor produk ikan olahan sebagai upaya meningkatkan nilai tambah dari komoditas produksi sektor kelautan dan perikanan.

"KKP terus memacu ekspor produk ikan olahan yang bernilai tinggi," kata Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan KKP Saut Parulian Hutagalung di Jakarta, Jumat (26/9/2014).

Menurut Saut, hal itu karena capaian nilai ekspor perikanan selama ini sebagian besarnya merupakan produk olahan hasil perikanan. Ia juga mengingatkan bahwa pengolahan ikan kering juga memiliki prospek yang cukup baik untuk diekspor ke pasar luar negeri.

"Semisalnya, ikan olahan berbentuk ikan asin kering seperti gabus, kendia, sepat, dan repang," ujarnya.

Berdasarkan data KKP, Indonesia sepanjang tahun 2010-2013 telah mengekspor ikan olahan kering asin ke berbagai negara dengan nilai ekspor yang meningkat dari 19 juta dolar AS pada 2010 menjadi 21 juta dolar AS pada 2013.

Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan KKP berpendapat permintaaan pasar ekspor akan ikan olahan asin lokal mengalami peningkatan yang cukup tinggi karena produk ikan asin lokal memiliki mutu tinggi dan memiliki standar yang baik.

Selain itu, sepanjang tahun 2010-2013 juga menunjukkan laju pertumbuhan ekspor perikanan terus menunjukkan tren positif. Hal itu ditunjukkan dari peningkatan nilai ekspor perikanan sebesar 2,86 miliar dolar AS pada 2010 menjadi 4,18 miliar dolar AS pada 2013.

Adapun, ekspor komoditas produk perikanan didominasi oleh udang, kelompok tuna, cakalang dan tonggol, diikuti dengan kepiting dan rajungan dengan negara tujuan utama ekspor produk perikanan adalah AS, Jepang, Uni Eropa, dan Tiongkok.

Sejauh ini, negara-negara ASEAN yang paling banyak menyerap produk perikanan Indonesia, yaitu Thailand sebanyak 37,8 persen, Vietnam sebesar 24,9 persen, dan Singapura sebesar 17,1 persen. Data BPS menyebutkan bahwa di periode Januari-Maret 2014 terjadi peningkatan nilai ekspor perikanan ke negara Tiongkok dan Vietnam. 

Produk ekspor yang meningkat ke Tiongkok adalah ikan bawal, kerapu, rumput laut, belut, dan layur. Sedangkan, ekspor yang meningkat ke Vietnam adalah udang, rumput laut, kepiting, dan ikan hias. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: