Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

BCA Dukung Gerakan Nasional Non-Tunai

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) menyatakan dukungannya terhadap implementasi Gerakan Nasional Non-Tunai (GNNT) yang telah dicanangkan oleh Bank Indonesia.

BCA menegaskan komitmennya terhadap gerakan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat agar menggunakan alat pembayaran nontunai untuk keperluan sehari-hari sehingga dapat segera terealisasi masyarakat Indonesia yang less cash (less cash society).

Direktur BCA Suwignyo Budiman menyatakan dukungan dan komitmen BCA pada acara Grand Launching Gerakan Nasional Non-Tunai yang dilangsungkan di Gedung Kampus IPB Dermaga, Bogor. Acara ini dihadiri oleh berbagai perusahaan dari industri perbankan dan telekomunikasi yang telah akrab dengan penggunaan uang elektronik serta segenap civitas akademika IPB sebagai representasi masyarakat berpendidikan yang diharapkan nantinya dapat turut mendorong peningkatan penggunaan uang elektronik di masyarakat.

"Implementasi sistem pembayaran nontunai pada dasarnya lebih mengarah pada bagaimana mengubah budaya dan perilaku masyarakat yang sebelumnya terbiasa dengan uang tunai menjadi masyarakat yang lebih menggunakan instrumen nontunai dalam melakukan transaksi atas kegiatan ekonominya," katanya dalam rilis pers yang diterima redaksi Warta Ekonomi di Jakarta, Selasa (30/9/2014).

Suwignyo mengatakan bahwa untuk berubah maka masyarakat tentunya perlu diedukasi dan diberikan pengetahuan akan manfaat dan kelebihan sistem ini. Selanjutnya, dibuat tertarik dan digerakkan sehingga akhirnya mau mengimplementasikan dalam kehidupannya.

"Saat ini sebenarnya makin banyak masyarakat yang menggunakan sistem transaksi nontunai. BCA sebagai bagian dari industri perbankan yang merupakan penyedia utama layanan sistem pembayaran juga telah memfasilitasi kebutuhan masyarakat akan sistem pembayaran nontunai. Salah satunya lewat produk kartu prabayar multifungsi BCA, yaitu Flazz," jelasnya.

Kartu Flazz merupakan kartu prabayar multifungsi tercepat pertama di Indonesia yang menggunakan chip dan RFID (radio frequency identification). Saat ini jumlah kartu Flazz yang telah beredar sebanyak enam juta kartu dan dapat dipergunakan di lebih dari 60.000 outlet merchant Flazz.

Pemegang kartu Flazz dapat mengisi ulang kartu Flazz dengan mudah, baik menggunakan sumber dana kartu paspor BCA maupun dengan uang tunai di merchant bertanda Top Up Flazz di sini dan/atau Top Up Tunai Flazz di sini. Dengan satu kartu Flazz maka pemegang kartu Flazz bisa melakukan transaksi sehari-hari untuk berbagai lini bisnis dengan cepat dan praktis tanpa harus membawa uang tunai.

Flazz dapat digunakan untuk membayar berbagai macam kebutuhan, antara lain untuk berbelanja di pasar modern (mini market, supermarket, hipermarket), membayar tol, membayar parkir, membayar tarif transportasi umum seperti Transjakarta (Jakarta), Commuter Line Jabodetabek, Trans Jogja (Jogja), untuk membeli bensin, dan masih banyak lagi jenis industri lain yang menerima pembayaran menggunakan Flazz.

Merchant Flazz sekarang tersebar di wilayah Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Semarang, Yogyakarta, Solo, Malang, Bali, Makassar, Medan, Pekanbaru, Palembang, Lampung, Batam, Padang, Banjarmasin, Pontianak, Samarinda, Manado, Balikpapan, dan Cirebon. Ke depan akan segera diimplementasikan ke berbagai kota lainnya.

"Dibanding negara-negara di ASEAN, transaksi pembayaran elektronik di Indonesia masih rendah. Potensi bagi perluasan akses sistem pembayaran nontunai masih sangat besar. Tren gaya hidup yang ada memang terus mengarah dan menuntut tersedianya layanan sistem pembayaran nontunai yang tidak saja mudah, tetapi juga harus aman, efisien, dan menjunjung tinggi aspek perlindungan konsumen serta andal," paparnya.

Bank Indonesia sebagai inisiator pencanang GNNT mendorong dan mengharapkan agar semua pihak bekerja sama menyukseskan gerakan nasional ini. BI mengharapkan baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta para pelaku industri sistem pembayaran termasuk perbankan, dapat bekerja sama dengan baik dan giat, sehingga di masa depan akan semakin banyak masyarakat yang beralih dari penggunaan instrumen tunai ke instrumen nontunai dan less cash society dapat segera terwujud.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cahyo Prayogo
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: