Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bisnis 'Online' Rugikan Indonesia Miliaran Dolar

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Ciber Park Indonesia menyatakan bisnis online (dalam jaringan) telah merugikan Indonesia miliaran dolar karena pengawasan pajak dari transaksi online belum tersentuh sama sekali.

"Jika Kementerian Perdagangan menyatakan transaksi perdagangan melalui online mencapai ratusan miliar dolar, bisa dihitung berapa pajak atau PPN transaksi sebesar 10 persen yang hilang sebagai pendapatan negara," kata Chief Executive Officer Dedi Yudiant di Jakarta, Selasa (30/9/2014).

Ia menjelaskan bahwa saat ini bisnis secara online sangat marak, sementara pajak dari bisnis tersebut tidak bisa dimanfaatkan untuk menambah devisa negara karena ketidaktahuan atau pemerintah kurang peduli bisnis ini. Misalnya, toko bagus online menjual berbagai produk mencapai jutaan merek produk jika produknya dipajang dalam mall sudah mencapai tiga unit mall untuk memajang produknya.

"Paling tidak seratus miliar dolar negara sudah dirugikan," ujarnya.

Ia mengatakan bisnis online ini sebagaian besar berbasis di Jepang, Tiongkok, Malaysia, Singgapura, Thailand, dan negara lainnya. Jika terjadi transaksi ini tentu ada pajak atau PPN 10 persen dan pendapatan dari pajak inilah yang belum dimanfaatkan pemerintah.

"Selama ini pengawasan dan pajak dari transaksi secara fisik sudah berjalan baik, namun pajak dari ruko maya atau online ini belum tersentuh," ujarnya.

Menurut dia, selama ini pebisnis online menawarkan berbagai merek barang dimulai dari barang elektronik hingga produk makanan, perikanan, dan peternakan.

"Mereka berjualan di Indonesia, tetapi perusahaan ada di negara lain," ujarnya.

Ia mengatakan minat masyarakat untuk bertransaksi melalui online cukup tinggi karena barang yang berkualitas dengan harga yang cukup murah.

"Kami berharap peduli dan mengambil kebijakan, bagaimana mendapatkan pajak dari transaksi online ini yang diperkirakan ke depannya akan semakin marak dengan tingkatan transaksi yang tinggi," ujarnya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: