Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Praktisi: Iklim Persaingan Usaha Indonesia Kurang Kompetitif

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Iklim persaingan usaha antara perusahaan-perusahaan di Indonesia kurang kompetitif, sehingga Indonesia hanya memiliki sedikit perusahaan multinasional, kata Direktur Eksekutif Lippo Group sekaligus media John Riady.

"Perusahaan multinasional Indonesia sangat sedikit karena kurang kompetitifnya persaingan antara perusahaan di Indonesia," kata Riady dalam acara kajian internasional peran badan nonnegara yang diselenggarakan Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Selasa (30/9/2014).

Solusinya, katanya, Indonesia harus membuka seluas-luasnya kesempatan kepada perusahaan asing untuk masuk dan bersaing dengan perusahaan nasional di dalam negeri.

"Saya yakin Indonesia mampu bersaing dengan perusahaa luar negeri. Ini akan membawa keuntungan bagi konsumen dan bisa menghasilkan perusahaan yang teruji dan berkualitas," tuturnya.

Dia mencontohkan bagaimana perusahaan Tiongkok dan Korea Selatan yang produknya bisa menguasai dunia karena ketatnya persaingan di dalam negeri mereka.

Di tempat yang sama, Direktur Eksekutif International NGO Forum on Indonesian Development Donatus K. Marut menyatakan perlu adanya tindakan yang sejalan antara pengusaha dan pemerintah agar perusahaan Indonesia bisa mengembangkan usahanya ke luar negeri. "Pemerintah dan perusahaan multinasional harus sejalan. Pemerintah bernegosiasi dalam bidang politik dan ekonomi dengan negara yang dituju, sementara perusahaan menjalankan strategi bisnisnya," ujar Donatus.

Selain iklim persaingan yang kurang kompetitif, menurut Donatus, penyebab perusahaan-perusahaan Indonesia masih sulit berkembang adalah karena masih seringnya beredar informasi asimetri (informasi tidak berimbang) di kalangan dunia usaha.

"Salah satu penyebabnya adalah kita tidak memiliki informasi berimbang tentang potensi-potensi bisnis di luar negeri. Informasi asimetri ini yang mengganggu ekspansi perusahaan-perusahaan kita," ujarnya. (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: