WE Online, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada Agustus 2014 mengalami defisit US$ 318,1 juta dengan nilai ekspor US$ 14,48 miliar dan impor US$ 14,79 miliar. Namun, sebaliknya apabila dilihat dari sisi volume perdagangan terjadi surplus 31,8 juta ton di mana ekspornya 43,47 juta ton dan impornya 11,67 juta ton.
Kepala BPS Suryamin mengatakan defisit pada bulan Agustus 2014 ini merupakan defisit keempat sejak awal tahun 2014, yaitu pada bulan Januari defisit US$ 0,45 miliar; April defisit US$ 1,97 miliar; Juni US$ 0,29 miliar; dan Agustus US$ 0,31 miliar.
"Tetapi, kalau dari sisi nonmigas sepanjang tahun 2014 hanya sekali mengalami defisit pada bulan April 0,92. Jadi, nonmigas selalu surplus," kata Suryamin di Jakarta, Rabu (1/10/2014).
Dilihat dari jenis komoditasnya pada bulan Agustus terjadi defisit US$ 318,1 juta. Hal ini disebabkan defisit migas, yaitu hasil minyak US$ 1,79 miliar dan minyak mentah sebesar US$ 314,5 juta.
"Neraca perdagangan nonmigas mengalami surplus sebesar 483 juta dollar AS," imbuhnya.
Secara akumulatif, neraca perdagangan Januari-Agustus 2014 mengalami defisit sebesar US$ 1,4048 miliar. Suryamin mengatakan penyebabnya adalah defisit neraca migas Januari-Agustus 2014 yang mencapai US$ 8,58 miliar sementara nonmigas surplus US$ 7,1838 miliar.
"Surplus neraca perdagangan nonmigas sebesar 7,184 miliar dolar AS tidak cukup mengompensasi defisit migas," katanya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Boyke P. Siregar
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement
