WE Online, Jakarta - Menteri Keuangan Chatib Basri menginstruksikan jajaran Direktorat Jenderal Bea Cukai untuk bekerja keras mencapai target penerimaan APBN 2015 untuk menunjang berjalannya anggaran pemerintahan yang baik.
"Hanya dengan ini kita bisa membiayai pengeluaran dalam APBN tahun depan," katanya di Jakarta, Rabu (1/10/2014).
Ia mengatakan APBN 2015 yang baru disahkan sebesar Rp2.039 triliun merupakan volume terbesar sepanjang sejarah negara Indonesia. Sebagai perbandingan, dia mencontohkan, pada awal pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, APBN negara kita hanya berkisar 300 hingga 400 triliun rupiah.
Chatib menambahkan, dari sisi penerimaan pendapatan negara 2015 ditargetkan Rp1.793,6 triliun yang terbesar bersumber dari perpajakan serta bea keluar, bea masuk dan cukai. Ia mengatakan, dengan sedemikian besarnya pengeluaran negara, pihaknya harus mampu mengoptimalkan segala sumber pemasukan.
"Oleh karena itu, salah satu tugas yang berat ada di punggung Ditjen Bea dan Cukai," katanya.
Untuk mencapai target tersebut, menurut Chatib akan banyak tantangan yang dihadapi Ditjen Bea Cukai.
"Beberapa tahun terakhir situasi kurang menguntungkan, mengingat harga komoditas mengalami penurunan yang juga pengaruh bea keluar, termasuk beberapa kebijakan yg mengintegrasi dengan negara lain yang membuat bea masuk turun," katanya.
Selain itu pelambatan ekonomi Indonesia di semester pertama 2014, dia katakan juga memberikan tantangan lebih. Namun Chatib mengatakan, pihaknya optimistis ditengah segala tantangan, Ditjen Bea Cukai dapat mencapai apa yang di targetkan pemerintah karena kinerja yang di tunjukkan selama ini cukup baik.
"Seperti tahun lalu penerimaan bea cukai kalau tidak salah sebesar 104 persen, yang berarti berhasil meningkatkan empat persen dari target yang dicanangkan. Dan saya sangat mengapresiasinya," katanya. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Cahyo Prayogo
Tag Terkait:
Advertisement
