Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

CT: Pasar Khawatirkan Gangguan Terhadap Ekonomi Nasional

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung (CT) mengatakan para pelaku pasar keuangan terlihat masih khawatir dengan tekanan eksternal maupun internal yang sedang mengganggu perekonomian nasional.

"Ini berakibat pada penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan pelemahan rupiah," katanya saat ditemui di Jakarta, Kamis (2/10/2014).

Chairul mengatakan tekanan eksternal datang dari potensi normalisasi kebijakan moneter The Fed yang segera dilakukan, paling cepat pada awal tahun 2015, yang membuat nilai dolar menguat terhadap mata uang rupiah.

"Memang, The Fed berupaya menaikkan suku bunga. Ini yang menyebabkan dolarnya menguat," katanya.

Selain itu, tekanan lainnya dari internal berasal dari situasi perpolitikan nasional dalam masa transisi yang dirasakan oleh para pelaku pasar keuangan kurang kondusif dan dapat menyebabkan ketidakpastian dalam jangka pendek.

"Pasar melihat situasi yang kurang kondusif terkait kelangsungan situasi perekonomian ke depan, khususnya dengan masalah politik," ujar Chairul.

Ia mengatakan kondisi perpolitikan terlihat kurang kondusif karena investor melihat pemerintahan baru bisa tidak efektif dalam menjalankan tugasnya karena partai pemenang pemilu tidak dominan menguasai mayoritas parlemen.

"Masalahnya, DPR dikuasai bukan kelompok yang sama dengan pemerintah. Tentu nanti dikuatirkan oleh pelaku pasar pemerintahan kurang efektif dalam melaksanakan tugasnya," jelas Chairul.

Tekanan eksternal maupun internal dalam beberapa hari terakhir telah membuat rupiah berada pada kisaran Rp 12.000 per dolar AS dan IHSG berada pada angka 5.000, meskipun kondisi fundamental ekonomi relatif stabil. (Ant)

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: