Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

KAI: Pengalihan Subsidi Tingkatkan Keterisian KA Ekonomi

Warta Ekonomi -

WE Online, Surabaya - PT Kereta Api Indonesia (KAI) meyakini pengalihan subsidi dari kereta menengah dan jauh ke kereta ekonomi (lokal) kian meningkatkan keterisian sejumlah armada yang membidik masyarakat bawah pada masa mendatang.

"Pengalihan subsidi ini juga tidak akan mengganggu 'seat load factor' (SLF/tingkat keterisian) kereta menengah dan jauh. Hingga September ini SLF masih mencapai 90 persen untuk KA jarak menengah dan jauh," kata Manajer Humas PT KAI Daops 8, Sumarsono di Surabaya, Selasa (7/10/2014).

Menurut dia, ada beberapa poin yang mengakibatkan keterisian kereta antarprovinsi tidak mengalami pengurangan SLF, terutama pada tahun 2015. Sementara, pengalihan subsidi untuk kereta lokal diharapkan bisa menambah SLF pada hari biasa.

"Apalagi ketepatan waktu dan fasilitas yang kami miliki kian bertambah baik. Bahkan, hal itu mampu mengurai kemacetan di jalan raya," ujarnya.

Dengan kondisi itu, jelas dia, KAI optimistis tingkat keterisian KA antarprovinsi masih terjaga hingga 90 persen selama tahun 2014. Di sisi lain, pengalihan subsidi itu didasari oleh kebijakan Kementerian Perhubungan sehingga subsidi untuk kereta antarprovinsi dialihkan ke kereta api ekonomi.

"Melalui kebijakan itu, tarif kereta antarprovinsi kembali normal per 1 Januari 2015," ucapnya.

Pengalihan subsidi tersebut, tambah dia, disebabkan sampai sekarang kereta api jarak jauh dan menengah belum menjadi kebutuhan transportasi massa setiap hari.

"Di sisi lain, pascapengalihan subsidi kami akan menetapkan tarif jarak maksimal dan kebijakan tarif batas atas-bawah pada hari-hari tertentu," katanya.

Ia mencontohkan tarif jauh - dekat untuk Kereta Api Kertajaya (Surabaya-Jakarta) sebesar Rp55.000 per penumpang. Pada masa mendatang tarif Surabaya-Semarang atau Surabaya-Jakarta juga tidak akan sama

"Hal itu memang disesuaikan dengan kondisi pasar terkini," tuturnya.

Mengenai jumlah kereta lokal di Daops 8, lanjut dia, sampai September 2014 mencapai 27 unit. Di samping itu, untuk tarif KA Rapih Dhoho dan Penataran dengan rute Surabaya-Blitar dikenakan tarif sebesar Rp5.500 per orang dari Surabaya-Blitar.

"Meski begitu, jumlah kereta yang kami sediakan untuk masyarakat akan terus bertambah. Salah satunya dikarenakan pengoperasian kereta jalur Mojokerto - Tarik - Tulangan - Sidoarjo - Wonokromo pada tahun 2014," tukasnya. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: