Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ekspor Perikanan Bali Hasilkan 7,713 Juta Dolar

Warta Ekonomi -

WE Online, Denpasar - Bali mengekspor hasil perikanan berupa ikan dan udang senilai 7,713 juta dolar AS selama Agustus 2014, atau meningkat 4,76 persen dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya sebesar 7,363 juta dolar AS.

"Namun, perolehan devisa sebesar itu merosot 26,08 persen dibanding bulan Juli 2014 yang mencapai 10,43 juta dolar AS," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panasunan Siregar di Denpasar, Selasa (7/10/2014).

Ia mengatakan ikan dan udang merupakan salah satu dari sebelas jenis hasil perikanan dan kelautan dari Bali yang menembus pasaran luar negeri yang totalnya mampu menghasilkan devisa 61,14 juta dolar AS selama tujuh bulan periode Januari-Juli 2014. Perolehan dvisa tersebut menurun 5,62 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 64,78 juta dolar AS, atau 20,32 persen dari total ekspor Bali yang mencapai 300,95 juta dolar AS.

Panasunan Siregar menambahkan, ikan dan udang hasil tangkapan nelayan Bali itu paling banyak diserap oleh pasaran Jepang yang mencapai 29,62 persen, menyusul pasaran Amerika Serikat 22,83 persen dan Thailand 16,57 persen. Selain itu juga diserap oleh pasaran Singapura 1,27 persen, Australia 6,47 persen, Hong Kong 3,37 persen, Inggris 0,59 persen, Belanda 0,45 persen dan Perancis 0,37 persen.

Sedangkan 18,45 persen sisanya diserap oleh berbagai negara lainnya di belahan dunia, karena ikan dan udang hasil tangkapan nelayan di perairan bebas itu mampu bersaing di pasaran luar negeri.

Panasunan Siregar menambahkan, espor ikan dan udang itu merupakan salah satu dari sepuluh komoditas utama menembus pasaran mancanegara, enam di antaranya tujuan ke Amerika Serikat. Enam komoditas utama itu selain ikan dan udang juga pakaian jadi bukan rajutan, produk kayu, produk perabot, penerangan rumah, benda dari batu serta produk benda-benda dari besi dan baja.

"Namun ikan dan udang itu paling banyak diserap pasaran Jepang yang mencapai 29,62 persen," ujar Panasunan Siregar. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: