Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bali Ekspor Perhiasan Senilai 4,89 Juta Dolar

Warta Ekonomi -

WE Online, Denpasar - Bali mengekspor berbagai jenis perhiasan (permata) ke pasaran luar negeri senilai 4,89 juta dolar AS selama bulan Agustus 2014 atau meningkat 15,3 persen dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya tercatat 4,24 juta dolar AS.

"Perolehan devisa tersebut juga meningkat 1,79 persen dibanding bulan sebelumnya (Juli 2014) yang tercatat 4,81 juta dolar AS," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Panasunan Siregar di Denpasar, Rabu (8/10/2014).

Ia mengatakan pasaran Singapura menyerap paling banyak ekspor perhiasan hasil sentuhan perajin Bali yang mencapai 32,24 persen menyusul Hong Kong 23,31 persen dan Amerika Serikat 11,05 persen. Selain itu, ekspor perhiasan diserap oleh pasaran Jepang 0,23 persen; Australia 9,17 persen; Thailand 9,33 persen; Inggris 1,44 persen; Belanda 4,63 persen; Perancis 1,04 persen; dan Brasil 0,02 persen.

Sedangkan, sisanya 7,53 persen diserap oleh berbagai negara lainnya karena aneka jenis perhiasan dari Bali sangat disenangi konsumen luar negeri dengan harga yang terjangkau.

Panasunan Siregar menambahkan hasil perhiasan dibuat dalam berbagai bentuk rancang bangun (desain) yang ditekuni perajin Desa Celuk, Batubulan, Kabupaten Gianyar. Hasil produksi sentuhan tangan-tangan terampil perajin Bali itu berupa aneka jenis perhiasan untuk wanita, seperti cincin, kalung, perhiasan telinga.

Menurut dia, Bali sebagai daerah tujuan wisata yang menerima kunjungan hampir tiga juta wisatawan mancanegara setiap tahunnya merupakan salah satu pasaran potensial bagi hasil industri kecil dan kerajinan rumah tangga, termasuk perhiasan (permata). Hampir setiap wisatawan mancanegara yang pulang ke negaranya setelah menikmati liburan di Bali membeli oleh-oleh hasil kerajinan yang masyarakat setempat.

Ni Wayan Suma, seorang pengusaha cenderamata Perhiasan di Desa Celuk, Kabupaten Gianyar, dalam kesempatan terpisah menjelaskan Singapura dan Hong Kong yang banyak membeli hasil perhiasan dari Pulau Dewata karena dijual kembali kepada wisatawan yang berkunjung kedua negara itu.

Singapura dan Hong Kong merupakan pusat periwisata internasional yang banyak mendatangkan pelancong sehingga memerlukan matadagangan bernilai seni yang secara khusus mendatangkan dari Bali.

Oleh sebab itu, pengusaha negara tetangga itu paling banyak membeli aneka barang perhiasan berbahan baku perak dan emas buatan pengrajin Bali untuk dijual kembali kepada wisatawan mancanegara yang singgah di negeri itu. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: