Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

KKP Mantapkan Sistem Perbenihan Perikanan Nasional

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus memacu pengembangan sistem perbenihan melalui pemberlakuan sistem jaminan mutu terhadap semua fungsi sistem perbenihan perikanan nasional.

Langkah itu ditempuh dengan upaya penerapan teknologi dan sarana produksi yang modern, seperti teknologi biosecurity, penggunaan induk-induk unggul serta pakan berkualitas pembenihan ikan skala kecil, dan unit usaha pendederan. Di sisi lain, sejumlah regulasi dan iklim pun akan disiapkan untuk mendukung terciptanya benih unggul nasional.

Demikian disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C Sutardjo di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Rabu (8/10/2014).

Lebih lanjut, Sharif menjelaskan industrialisasi perbenihan perikanan nasional merupakan salah satu komponen dan kunci utama dalam pencapaian target pembangunan kelautan dan perikanan di Indonesia.

"Sebagai sarana produksi utama, benih berperan sangat penting dan strategis sebagai penentu batas atas produktivitas dan kualitas produk perikanan. Tanpa keberadaan benih maka seluruh sumber daya dan potensi perikanan budi daya akan menjadi nihil atau kehilangan perannya. Sebab itu, dalam menyokong perbenihan nasional dibutuhkan iklim yang kondusif dalam investasi, ketersediaan infrastruktur, serta bantuan permodalan," jelas Sharif.

Lantaran memiliki peran strategis, bidang ini perlu mendapatkan perhatian lebih dari para stakeholder, baik pemerintah maupun swasta. Upaya ini bukan hanya menjadi tugas pemerintah, tapi perlu adanya sinergi dan kerja sama dengan semua pemangku kepentingan yang terlibat dalam sub-sektor perbenihan perikanan.

Untuk itu, dalam rangka mempercepat penyediaan benih bermutu dalam bingkai industrialisasi perikanan budi daya, KKP mendorong penguatan kemitraan antara pemerintah melalui badan usaha milik negara (BUMN) dengan swasta pada bidang perikanan budi daya.

Terkait dengan hal itu, Sharif menyampaikan apresiasinya atas peran serta pihak swasta membina masyarakat pembudi daya ikan.

"Saya mengapresiasi langkah Tahir Foundation (Bank Mayapada) yang telah berperan aktif dalam mengembangkan kegiatan pembudidayaan, khususnya di Jawa Barat ini. Peran aktif pihak swasta ini diharapkan akan diikuti oleh pihak swasta lainnya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat pembudi daya ikan," ungkapnya.

Penguatan kemitraan antara pemerintah dengan sektor swasta tersebut ditandai dengan penyerahan bantuan sebesar Rp 3 miliar oleh Tahir Foundation kepada para pembudi daya ikan di lima kabupaten di wilayah Pantura, Jawa Barat, yaitu Kabupaten Karawang, Bekasi, Subang, Indramayu, dan Cirebon.

Sementara itu, khusus Kabupaten Karawang dialokasikan komoditas benih bandeng (nener) sebanyak 2.185.000 ekor dan benih nila sebanyak 1.315.000 ekor.

"Mudah-mudahan ini merupakan titik tolak dan indikator bahwa sektor swasta bersama pemerintah dapat mewujudkan kontribusinya dalam pembangunan perikanan budi daya secara nasional," tutur Sharif.

Baca Juga: Imigrasi Depak WN Turki dari Bali gegara Sembunyikan Buronan

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: