Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dolar Melemah Tertekan Kemungkinan Penundaan Kenaikan Suku Bunga

Warta Ekonomi -

WE Online, New York - Kurs dolar AS melemah terhadap mata uang utama lainnya pada Senin (Selasa pagi WIB, 14/10/2014), karena para pejabat Federal Reserve mengatakan pada akhir pekan bahwa penurunan tajam dalam ekonomi global bisa menunda kenaikan suku bunga AS.

Indeks dolar, yang melacak greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,47 persen menjadi 85,510 pada akhir perdagangan.

"Jika pertumbuhan luar negeri lebih lemah daripada yang diantisipasi, konsekuensi bagi perekonomian AS bisa mendorong Fed menghapus akomodasi lebih lambat daripada sebaliknya," Stanley Fischer, wakil ketua Fed, mengatakan dalam sebuah pidato di pertemuan tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) Sabtu lalu.

Komentar tersebut mengindikasikan bahwa bank sentral dapat mempertahankan suku bunga rendah saat ini di tempat untuk waktu yang lebih lama.

Pernyataan Fischer digemakan oleh pejabat Fed lainnya. Gubernur Fed Daniel Tarullo mengatakan pada hari yang sama bahwa ia khawatir tentang pertumbuhan global, sementara Presiden Fed Chicago Charles Evans mengatakan sebelumnya bahwa penguatan dolar dan pertumbuhan yang lemah di luar negeri bisa berarti lebih sedikit pembenaran bagi The Fed untuk menaikkan suku bunga.

Greenback telah berada di bawah tekanan karena risalah dari pertemuan terbaru Fed yang dirilis Rabu lalu (8/10) menyatakan kekhawatiran bahwa pertumbuhan ekonomi AS "mungkin lebih lambat dari yang mereka harapkan jika pertumbuhan ekonomi di luar negeri datang lebih lemah daripada yang diantisipasi." Dalam prospek ekonomi yang diperbarui, IMF menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global tahun ini dan berikutnya pada Selasa lalu (7/10) dengan memperkirakan ekonomi dunia tumbuh 3,3 persen pada 2014 dan 3,8 persen pada 2015, masing-masing turun 0,1 persentase poin dan 0,2 persentase poin dari perkiraannya pada Juli.

Pada akhir perdagangan di New York, euro naik menjadi 1,2679 dolar dari 1,2615 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi 1,6061 dolar dari 1,6052 dolar.

Dolar Australia naik ke 0,8760 dolar dari 0,8708 dolar. Dolar dibeli 107,33 yen Jepang, lebih rendah dari 107,84 yen pada sesi sebelumnya. Dolar turun menjadi 0,9535 franc Swiss dari 0,9581 franc Swiss, dan bergerak turun menjadi 1,1204 dolar Kanada dari 1,1212 dolar Kanada. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: