Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lino Pilih Urus Pelindo Ketimbang Jadi Menteri

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Direktur Utama Pelindo II RJ Lino lebih memilih mengurusi penyatuan Pelindo ketimbang menjadi menteri mengingat namanya disebut-sebut sebagai cikal bakal calon Menteri Kemaritiman pada pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla mendatang.

"Saya lebih baik 'ngurus' pelabuhan saja, yang jelas-jelas saja," kata kata Lino saat ditemui di sela-sela diskusi "Transformasi Konsep Maritim Indonesia" di Jakarta, Kamis (16/10/2014).

Lino mengaku belum ada pembicaraan terkait calon menteri tersebut dengan Jokowi-JK.

"Saya enggak 'ngerti'. Kalau diskusi dengan beliau sering, tiga minggu kemarin itu kita diskusi tapi ya tentang kemaritiman," katanya.

Ia mengaku saat ini masih berfokus pada penyatuan Pelindo I-IV yang telah digagas beberapa tahun lalu dan dipilih sebagai pemimpin oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan.

"Enggak ada gunanya (memikirkan jadi) menteri kalau enggak jadi buat apa. Saya enggak mau itu. Saya kalau dikasih tugas itu (penyatuan Pelindo), kalo enggak kasih ke orang lain aja," katanya.

Ia mengatakan penyatuan Pelindo I-IV menjadi 'holding' bisa mendatangkan pendapatan perusahaan hingga enam sampai tujuh miliar dolar AS tanpa bantuan pemerintah.

Lino mengatakan dana pemerintah yang awalnya diperuntukan untuk Pelindo bisa dipakai untuk proyek lain.

Ia menyebutkan pendapatan tersebut bisa dimanfaatkan untuk membangun 10 pelabuhan baru dan memperbaiki 20-25 pelabuhan yang lama.

"Sehingga levelnya, bisa 'average' (setara) dengan ASEAN. Semua pelabuhan di Indonesia bisa ditingkatkan 'level of service' (tingkat pelayanannya) sekarang ini 'kan ketinggalan 'banget'," katanya.

Lino menambahkan pendapatan tersebut juga nantinya bisa berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi sebesar 0,31 persen.

"Katakan lah sekarang ini pertumbuhan Indonesia 5,8 persen ditambah 0,31 persen 'kan banyak itu," katanya.

Selain itu, penyatuan Pelindo bisa mempersempit peluang "transhipment" (bongkar muat barang, sebelum sampai pelabuhan tujuan) di Pelabuhan Singapura karena bongkar muat barang akan dialihkan ke Pelabuhan Tanjung Priok.

Dengan demikian, bisa meningkatkan "freight" (ongkos angkut) dan memperkecil ongkos logistik kapal. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: