Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Fitch Nilai Konsolidasi Bisnis Menara Dorong Efisiensi Operator

Warta Ekonomi -

WE ONline, Jakarta - Lembaga pemeringkat Fitch Ratings menilai konsolidasi yang terjadi di bisnis menara telekomunikasi nasional tidak akan memicu perang tarif di sektor tersebut.

"Selain menaikkan rasio tenansi, monetisasi menara telekomunikasi bisa menciptakan efisiensi usaha operator," kata analis Fitch Rating, Nitin Soni dalam kajiannya yang dipublikasikan di Jakarta, Minggu (19/10/2014).

Menurut Nitin, dalam transaksi menjual diikuti menyewa kembali, harga sewa yang rendah akan tergantikan oleh pembayaran di depan yang besar.

Nitin mencontohkan, transaksi pelepasan 3.500 unit menara oleh XL Axiata ke Solusi Tunas Pratama baru-baru ini tidak akan memicu terjadinya perang tarif meskipun harga sewa kembali menara Rp10 juta per unit per bulan.

Menurut catatan, saat ini sewa harga menara per site diperkirakan rata-rata sekitar Rp12-17 juta per bulan.

Di Indonesia terdapat tiga pemain besar, yaitu Tower Bersama dengan 14.000 menara pasca bergabungnya anak usaha Telkom, Mitratel.

Berikutnya Sarana Menara dengan jumlah sekitar 12.000 menara dan Solusi Tunas Pratama dengan 7.000 menara pasca diambilnya 3.500 menara milik XL.

Sebelumnya, PT Telkom Tbk sepakat melakukan tukar guling saham Mitratel (anak usaha) dengan Tower Bersama.

Dari kalkulasi Fitch, transaksi ini hanya berdampak kecil bagi profitabilitas Telkom karena harga sewa yang tinggi. Telkom pun diperkirakan menikmati keuntungan dari sebagian saham Tower Bersama yang digenggamnya.

Analis RHB OSK Securities Jeffrey Tan mengungkapkan, pertukaran saham (share swap) dengan Tower Bersama merupakan keputusan paling tepat untuk menaikkan pertumbuhan bisnis menara Mitratel ke depan.

"Monetisasi ini diharapkan dapat meningkatkan tenancy ratio (rasio jumlah penyewa) menara Mitratel," ujarnya.

Saat ini, rasio tenansi Mitratel sebesar 1,1 kali atau jauh di bawah rata-rata industri berkisar 1,6-1,9 kali. Sementara itu, rasio tenansi Sarana Menara Nusantara sekitar 1,9 kali, Tower Bersama sebesar 1,6 kali, dan Solusi Tunas Pratama mencapai 1,7 kali.

Adapun rata-rata valuasi per menara milik Sarana Menara mencapai 324.000 dolar AS, Tower Bersama mencapai 290.000 dolar AS dan Solusi Tunas mencapai 220.780 per menara.

Selain menaikkan rasio tenansi, monetisasi tersebut dapat menciptakan efisiensi usaha Mitratel dan Telkom ke depan. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Sucipto

Advertisement

Bagikan Artikel: