Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Agen Asuransi, Ujung Tombak Edukasi Masyarakat

Warta Ekonomi -

WE Online, Jakarta - Asuransi bukan hanya diperlukan oleh kalangan masyarakat menengah, melainkan dibutuhkan pula oleh kalangan masyarakat bawah. Namun, informasi tentang asuransi tidak menjangkau masyarakat yang tinggal di pelosok daerah.

Akibatnya, masyarakat memandang asuransi itu mahal, tidak terjangkau, dan berbelit-belit atau ribet dalam kepengurusannya. Untuk mengatasi hal tersebut, Ketua Umum Dewan Asuransi Indonesia (DAI) Hendrisman Rahim mengatakan diperlukan agen-agen asuransi yang memiliki kompetensi, profesionalitas, dan komitmen.

Namun, lanjut Hendrisman, menciptakan seorang agen profesional membutuhkan waktu dan proses panjang yang berkesinambungan serta melibatkan banyak pihak.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan sertifikasi keagenan. Agen yang sudah mengikuti ujian sertifikasi diharapkan dapat memahami dan mengerti benar profesi agen, produk, pengetahuan, dan etika profesi agen. Apabila semakin banyak agen ikut ujian sertifikasi maka semakin banyak agen yang telah mempelajari pengetahuan dan etika tentang asuransi.

"Target kami pada akhir 2015 terdapat 500 ribu agen. Kami telah melakukan berbagai upaya untuk mencapai hal tersebut, antara lain menurunkan biaya ujian sertifikasi keagenan, membuka pusat-pusat ujian di berbagai kota sampai ke kota kabupaten untuk memudahkan agen ikut ujian, serta membuka jadwal ujian yang lebih bervariatif. Kami juga terus memotivasi, membina, dan memberikan pelatihan kepada agen agar dapat terus berproduksi," ujar dia di Jakarta, Minggu (19/10/2014).

Hedrisman mengatakan agen asuransi merupakan profesi menjanjikan karena bukan sekedar sales atau marketing saja. Menurutnya, mereka mempunyai tugas mulia karena menawarkan produk dan jasa yang dibutuhkan sepanjang masa dari kelahiran hingga pada akhir kehidupan manusia.

"Agen juga mempunyai fungsi sosial memberikan perencanaan keuangan kepada nasabah dan pengetahuan mengenai literasi keuangan kepada calon nasabahnya," jelas Hendrisman.

Lebih jauh, dia berharap pandangan masyarakat terhadap agen asuransi dapat berubah sehingga meningkatkan kinerja agen di masa mendatang.

"Ke depan, saya sangat berharap profesi agen tidak lagi sebagai profesi kelas dua dan dipandang sebelah mata. Saya ingin masyarakat lebih menghargai profesi agen asuransi. Saya juga ingin para agen lebih meningkatkan kemampuan dan pengetahuan asuransi serta perencanaan keuangan agar dapat bersaing di masa mendatang, khususnya saat era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tahun depan," tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Fajar Sulaiman
Editor: Cahyo Prayogo

Advertisement

Bagikan Artikel: