Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Government
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bali Raup Devisa 3,3 Juta Dolar AS dari Ekspor Anyaman

Warta Ekonomi -

WE Online, Denpasar - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Bali mencatat perolehan devisa dari ekspor aneka anyaman sebesar 3,3 juta dolar AS selama Januari-Agustus 2014 atau naik tajam dibandingkan 758 ribu dolar pada periode yang sama 2013.

"Besar peningkatan tersebut berkat pengusaha dan pengrajin tetap gencar menciptakan aneka barang dengan desain yang lebih inovatif sehingga laku di pasaran ekspor," kata Sang Ayu Ratih pengusaha kerajinan di Denpasar, Rabu (22/10/2014).

Pangsa pasar luar negeri masih berfluktuasi akibat kondisi ekonomi global yang belum kondusif, namun ia berkeyakinan komoditas anyaman berupa perabotan rumah tangga tetap diperlukan masyarakat baik di dalam maupun ke luar negeri. Oleh sebab itu, pangsa pasar di mancanegara harus tetap dibina dengan memunculkan produk jenis baru dengan harapan krisis ekonomi global cepat teratasi sehingga perdagangan komuditas nonmigas Bali kembali cerah.

Realisasi perdagangan aneka anyaman produksi pengrajin Bali tetap ada ke pasaran luar negeri, walaupun krisis ekonomi global yang melanda sejumlah negara konsumen belum pulih benar. Bahkan, perolehan devisanya bertambah banyak tahun ini.

"Kami tetap berproduksi untuk memenuhi permintaan pasar lokal, antarpulau ke kota-kota besar di Jawa, maupun ekspor," kata Made Puspa, pedagang berbagai jenis kerajinan dan anyaman lainnya di Denpasar yang juga melayani ekspor.

Khusus produk anyaman mengisi pasar ekspor mengalami kenaikan dari bulan sebelumnya karena mulai ada pesanan dari mitra bisnis luar negeri di samping memenuhi permintaan pasar lokal karena untuk sarana upacara adat. Ia yang mempekerjakan puluhan tenaga terampil di bidang anyam-menganyam bambu ini mengaku jumlah perajin yang memusatkan perhatian untuk membuat produk ekspor relatif sedikit jika dibandingkan dengan pesanan lokal.

"Bagi rekan kami yang menjual produk ekspor kini mengalami perbaikan dengan semakin ramai permintaan. Akan tetapi, bagi kami kondisinya masih tetap stabil," tutur Puspa, asal Kabupaten Bangli pemilik berbagai produk anyaman. (Ant)

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Cahyo Prayogo

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: