WE Online, Jakarta - Kebijakan UKM Indonesia menempati peringkat kelima di ASEAN di bawah Singapura, Malaysia, Thailand, dan Filipina berdasarkan ASEAN SME Policy Index 2014.
Deputi Bidang Pengkajian Sumber Daya UKMK Kementerian Koperasi dan UKM Meliadi Sembiring di Jakarta, Rabu (22/10/2014), mengatakan dalam indeks tersebut Indonesia lemah dalam beberapa hal.
"Kebijakan kita lemah dalam hal mendorong terbentuknya asosiasi UKM yang bisa merepresentasikan kepentingan UKM," katanya.
Indonesia juga masih kalah dibandingkan negara-negara tetangga dalam kebijakan perluasan pasar internasional.
"Untuk dua hal itu poin kita masih di bawah rata-rata ASEAN," katanya.
Sesuai indeks tersebut, Indonesia unggul dalam framework institusi dimana Indonesia dinilai telah memiliki keinginan yang seragam dalam melibatkan UKM dalam program dan kebijakan pemerintah.
Meski begitu Pemerintah Indonesia dinilai masih memerlukan peningkatan koordinasi dalam hal memformulasikan dan mengimplementasikan kebijakan soal UKM agar semakin efektif.
Dalam indeks yang disusun ERIA SME Research Working Group bekerja sama dengan OECD itu juga menempatkan Indonesia unggul dalam regulasi bagi wirausaha pemula.
Bahkan akses terhadap lembaga keuangan di Indonesia bagi UKM juga dalam posisi yang tergolong unggul.
"Kabar baiknya juga kita unggul dalam hal promosi edukasi wirausaha, akses pada layanan pendukung, dan teknologi," kata Meliadi.
Meski begitu ke depan, pihaknya berharap Indonesia mampu mendongkrak indeks tersebut menjadi lebih baik.
Negara yang berada di bawah ranking Indonesia yakni Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, dan Kamboja. (Ant)
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Sucipto
Advertisement
